Sekolah Swasta Mutlak Pertahankan Nilai Tambah

- Editor

Senin, 6 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menghadapi tuntutan pendidikan yang makin kompleks, terlebih dengan diberlakukannya wajib belajar 12 tahun mulai tahun 2015, sekolah swasta tidak bisa lagi ”sekadar hidup biasa-biasa” saja. Dengan mempertahankan dan meningkatkan keunggulan masing-masing, sekolah-sekolah swasta tetap akan bertahan serta dipercaya masyarakat.

Demikian dikemukakan Ketua Musyawarah Kepala Sekolah Sekolah Menengah Tingkat Atas Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Jakarta Romo J Heru Hendarto SJ, Minggu (5/10), di sela-sela konferensi guru-guru SMTA sekolah-sekolah Katolik di wilayah KAJ, di SMA Tarakanita 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sebanyak 80 SMA/SMK Katolik di Jakarta dan sekitarnya mengikuti konferensi. Mereka bertukar pengalaman dan masukan terkait pembelajaran kepada siswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Jika sekolah swasta biasa-biasa saja, mereka tidak akan bertahan lama. Namun, jika mau sungguh dipandang mata oleh masyarakat, harus ada nilai tambah yang sangat signifikan dari sekolah swasta,” papar Heru.

Menurut Heru, sekarang masih banyak sekolah swasta yang serius menerapkan pembelajaran berbasis pembentukan karakter siswa. Beberapa keutamaan dan keunggulan sekolah swasta yang masih dipertahankan, antara lain, adalah ajaran kedisiplinan, ketertiban, kejujuran (seperti larangan mencontek atau plagiarisme), dan ajaran kepedulian terhadap masyarakat miskin.

Penasihat Ketua Musyawarah, Romo E Baskoro Poedjinoegroho SJ, mengakui, selain masih banyak sekolah swasta yang bertahan, tak dimungkiri ada pula sekolah-sekolah swasta yang kondisinya memprihatinkan. ”Kalau mau memberi kesempatan sekolah swasta berperan dalam pencerdasan anak-anak bangsa, pemerintah harus memberi perhatian dan dukungan. Mereka tidak bisa dilepaskan begitu saja,” tutur Baskoro. (ABK)

Sumber: Kompas, 6 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB