Sebagian besar suplemen vitamin dan mineral yang umumnya dikonsumsi masyarakat tak memberi manfaat kesehatan secara konsisten. Demikian hasil studi oleh tim peneliti di St Michael’s Hospital dan the University of Toronto dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology, Senin (28/5/2018).
Menurut hasil kajian data yang ada yang dipublikasikan di Inggris pada Januari 2012-Oktober 2017, multivitamin, vitamin D, kalsium, dan vitamin D, suplemen yang paling banyak dikonsumsi, menunjukkan tidak ada manfaat atau risiko tambahan dalam pencegahan penyakit kardiovaskular, serangan jantung, stroke, ataupun kematian dini.
Secara umum, suplemen vitamin dan mineral digunakan untuk menambah asupan gizi. “ Kami terkejut menemukan sangat sedikitnya efek positif sebagian besar suplemen yang dikonsumsi masyarakat. Kajian kami menemukan, jika anda ingin menggunakan multivitamin, vitamin D, kalsium, atau vitamin C, itu tidak buruk, tapi juga tidak tampak manfaat lain,” kata Dr David Jenkins, penulis utama studi itu, Senin (28/5/2018), sebagaimana dikutip dalam sciencedaily.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kajian kami menemukan, jika anda ingin menggunakan multivitamin, vitamin D, kalsium, atau vitamin C, itu tidak buruk, tapi juga tidak tampak manfaat lain.
Peneliti produk alam laut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI) Abdullah Rasyid, Selasa (2/8/2016), di Laboratorium P2O LIPI, Jakarta, memeriksa purwarupa produk suplemen makanan kesehatan yang berasal dari ekstrak teripang Stichopus vastus, dari laut di Lampung.–Kompas/Johanes Galuh Bimantara
Studi menemukan, folic acid sendiri dan viramin B dengan folic acid kemungkinan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan stroke. Sementara niacin dan antioksidan menunjukkan efek amat kecil yang mungkin menandai peningkatan risiko kematian dari sejumlah penyebab.
Peran Posyandu Bagi Kesehatan Ibu dan Anak – Seorang anak mendapat suplemen vitamin A di Posyandu Murai, Kelurahan Petir, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (12/8/2014).–Kompas/Raditya Helabumi
Penyedia layanan kesehatna
“ Temuan ini menunjukkan, orang sebaiknya sadar akan suplemen yang mereka ambil dan memastikan mereka mengonsumsi vitamin atau mineral yang spesifik sesuai anjuran penyedia layanan kesehatan,” kata Dr Jenkins.
Tim mereka mengkaji ulang data suplemen, termasuk vitamin A, B1, B2, B3 (niacin), B6, B9 (folic acid), C, D, dan E, kalsium, zat besi, magnesium, dan selenium. Istilah multivitamin dalam studi mereka digunakan untuk menggambarkan suplemen, termasuk sebagian besar vitamin dan mineral, daripada beberapa suplemen yang dipilih.
“ Dengan tidak adanya data positif yang signifikan, terlepas dari potensi penurunan risiko penyakit jantung dan stroke, ini menunjukkan manfaat paling tinggi diperoleh dengan menerapkan diet sehat untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral,” kata Jenkins.
Sejauh ini, tidak ada riset tentang suplemen yang menunjukkan kita ada sesuatu yang lebih baik daripada porsi makanan sehat yang terdiri dari bahan pangan sedikit olahan, termasuk sayuran, buah, dan kacang.–EVY RACHMAWATI
Sumber: Kompas, 31 Mei 2018