Praktikum Itu Ternyata Menyenangkan

- Editor

Selasa, 3 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dulu, sebagian murid menganggap praktikum Ilmu Pengetahuan Alam sebagai pelajaran yang membebani, bahkan menyebalkan. Namun, sekarang tidak lagi. Setidaknya itu dirasakan pelajar SMPN 3 Kota Cimahi dan kelas IX SMPN 3 Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Para siswa di dua sekolah itu justru merasakan betapa menariknya praktikum IPA. Bagaimana bisa begitu?

Coba kita lihat para siswa kelas 9 SMPN 3 Cimahi yang diajak bereksperimen tentang fotosintesis tanaman Hydrilla verticillata, pertengahan Oktober lalu. Pelajaran ini melatih siswa mengamati peristiwa fotosintesis dan mampu menyajikan hasil pengamatannya. Mereka didampingi ibu gurunya, Lien S.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada mulanya, para siswa memahami tanaman Tradescantia berusia 40 tahun yang tumbuh dalam botol isolasi. Meski hanya sekali disiram air, tanaman itu tetap bisa tumbuh berkat cahaya matahari. Proses fotosintesisnya diubah menjadi energi untuk mengembangkan diri.

Peristiwa fotosintesis ini menghasilkan oksigen dan butiran air yang kemudian berfungsi sebagai “hujan” di dalam botol. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap kecepatan fotosintesis tanaman Hydrilla verticillata? Para siswa didorong aktif mengemukakan pendapatnya serta membuktikan hipotesisnya melalui suatu percobaan.

Secara berkelompok siswa antusias melakukan percobaan fotosintesis Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Satu rakitan diletakkan di bawah sinar matahari langsung dan rakitan lainnya di dalam ruangan yang tidak terkena cahaya. Jika di sekolah tidak tersedia alat praktikum, bisa menggunakan alat sederhana dari barang bekas, seperti botol air mineral bekas. Tabung reaksi bisa diganti dengan selang plastik kecil bekas untuk menampung oksigen.

Anak-anak gembira, bahkan bertepuk tangan, saat melihat gelembung udara yang muncul pada tabung reaksi. Dengan bersemangat, mereka mencatat jumlah gelembung udara. Ternyata, percobaan anak-anak itu berhasil dengan terlihatnya gelembung udara. Gelembung-gelembung ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik sehingga membentuk rongga udara.

Uji coba
Gas yang terkumpul ini diuji coba dengan menggunakan bara api dari lidi. Seperti diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen di sekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang terkumpul tersebut mengandung oksigen, siswa memasukkan bara api dari lidi ke mulut tabung reaksi.

Ketika bara api dari lidi dimasukkan dan ternyata menyala (mengeluarkan api), itu membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis adalah oksigen. Bara api menyala saat didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.

Tak hanya menemukan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari, percobaan ini juga melatih kreativitas siswa melalui praktikum dengan alat percobaan sederhana dari barang-barang bekas. “Saya sungguh senang karena anak-anak sudah menjadi peneliti dan nantinya akan menjadi pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutur Lien

Hal senada disampaikan Ucu Susandrawati, guru IPA SMPN 3 Pacet, Kabupaten Bandung. Dia mendampingi anak didiknya kelas IX untuk praktik pewarisan sifat atau genetika tentang persilangan satu sifat beda (monohibrida) menurut hukum Mendel.

Melalui praktikum itu, para siswa dapat menentukan perbandingan genotype dan fenotype pada persilangan monohibrida. “Mereka terlihat semangat dan gembira. Mungkin karena anak-anak itu jenuh terhadap pengajaran yang disampaikan hanya dengan duduk di kelas,” kata Ucu.

(DEDI MUHTADI)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 November 2015, di halaman 12 dengan judul “Praktikum Itu Ternyata Menyenangkan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB