Siklus Zaman Es akan tertunda sekitar 50.000 tahun akibat perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia. Konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) di atmosfer merupakan faktor dominan dalam siklus bumi. Demikian penelitian sejumlah ilmuwan yang dilaporkan dalam jurnal Nature, Kamis (14/1).
Tanpa pengaruh dari aktivitas manusia, Zaman Es akan terjadi 50.000 tahun lagi. Pemimpin tim ilmuwan, Andrey Ganopolski dari Potsdam Institute for Climate Impact Research, menuliskan, periode antar-Zaman Es itu akan menjadi yang terpanjang dalam sejarah bumi. ”Intinya adalah kita pada dasarnya melompati satu siklus penuh Zaman Es, (ini) yang tak terduga,” tulisnya. Faktor yang memengaruhi Zaman Es ialah kombinasi perubahan keterpaparan bumi terhadap matahari akibat variasi alamiah seiring dengan perubahan orbit dan suhu bumi yang dipengaruhi gas rumah kaca. Panjang periode Zaman Es biasanya 20.000-30.000 tahun. Setiap 400.000 tahun, periodenya menjadi lebih panjang. (AFP/ISW)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Januari 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT