Pendaftaran peserta provinsi untuk Olimpiade Sains Nasional Pertamina tinggal dua pekan. Oleh karena itu, 43 perguruan tinggi yang menjadi mitra penyelenggara diharapkan semakin gencar mempromosikan ajang ilmiah ini kepada para mahasiswa di seluruh Indonesia.
“Tahun ini kuota pesertanya ialah 25.000 mahasiswa dari jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) se-Indonesia. Mereka dibagi ke dalam dua jenis lomba, yaitu teori dan proyek ilmiah,” kata Ketua Pelaksana Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina 2015 Yasman saat ditemui di Jakarta, Rabu (16/9). Lomba itu diselenggarakan setiap tahun yang berawal pada 2008. Menurut Yasman, animo peserta terus meningkat.
Pada hari ini juga Yasman beserta Direktur Kemahasiswaan dan Pembinaan Karier Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Didin Wahidin dan Dekan Fakultas MIPA Universitas Indonesia Abdul Haris melakukan konferensi televideo dengan 43 perguruan tinggi mitra. Rata-rata setiap perguruan tinggi diamanatkan mencari 500 hingga 1.000 peserta, baik dari negeri maupun swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Panitia penyelenggara OSN Pertamina 2015 melakukan konferensi televideo dengan 43 perguruan tinggi mitra dan meminta mereka menggencarkan promosi lomba ilmiah tersebut.
Dari laporan perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut, umumnya mereka kesulitan mendaftarkan mahasiswa baru karena perkuliahan baru dimulai dua pekan lalu sehingga mahasiswa-mahasiswa baru belum memiliki kartu tanda mahasiswa.
Yasman menanggapi bahwa hal tersebut bisa diganti dengan menggunakan kartu tanda penduduk dan keterangan dari jurusan.
Peningkatan mutu
Yasman menuturkan, Indonesia memiliki potensi besar di dalam bidang sains dan teknologi, tetapi membutuhkan pengembangan dan pembinaan berkelanjutan. Dari pengalaman OSN di tahun-tahun sebelumnya, rata-rata peserta hanya bisa menjawab 70 persen dari soal-soal yang ditanyakan. Dari segi inovasi teknologi, ada kreativitas yang mumpuni dari para peserta.
“Mulai tahun ini, untuk proyek ilmiah yang memenangi OSN akan dikembangkan agar bisa diterapkan. Jadi, tidak sekadar disimpan sebagai prototipe,” ujar Yasman.
Selain itu, OSN Pertamina juga mengenalkan para peserta kepada persaingan di tingkat Asia Tenggara. Pasalnya, pada babak final akan dipilih 15 peserta dari Indonesia dan tiga peserta dari universitas-universitas terbaik di ASEAN.
“Hal ini berguna untuk meningkatkan semangat bersaing anak-anak Indonesia. Apalagi, Desember 2015 kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN,” kata Didin. Ia menambahkan, tujuan perkuliahan tidak hanya untuk belajar dan menyelesaikan satuan kredit semester, tetapi juga untuk menantang diri agar bisa bersaing secara nasional ataupun internasional.
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Sumber: Kompas Siang | 16 September 2015