Kemajuan Teknologi Tidak Perlu Dikhawatirkan
Meski penggunaan teknologi dan informasi makin masif, peran guru tetap tak dapat tergantikan dalam proses pembelajaran. Guru tetap berperan penting untuk mengarahkan murid berpikir kritis, kemudian menyikapi informasi yang diperoleh di dunia nyata dan dunia maya.
Hal ini mengemuka dalam berbagai diskusi tahunan Global Education & Skills Forum bertema “Taking Greater Collective Responsibility for Public Education” dan juga di salah satu diskusi panel “The Teacher of 2030: What Do They Look Like?” pada 12-13 Maret 2016 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Forum yang diselenggarakan Varkey Foundation itu menampilkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan, Wakil Presiden Kenya William Ruto, Wakil Sekretaris Jenderal Education International Belgium David Edwards, dan Direktur Eksekutif Laboratorio De Educacao Beatriz Cardoso.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wartawan Kompas, Luki Aulia, yang hadir dalam acara tersebut melaporkan, diskusi panel menekankan strategi guru dalam pemanfaatan teknologi pada proses pembelajaran dan tak menganggapnya sebagai ancaman pengganti. “Teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas masyarakat dan disikapi sebagai alat saja. Saya yakin guru tidak akan tergantikan perannya,” kata Direktur Eksekutif Laboratorio De Educacao Beatriz Cardoso.
Tak perlu khawatir
Menurut Wakil Sekjen Education International Belgium Edwards, peran guru tidak akan tergantikan oleh teknologi apa pun. Kekhawatiran melunturnya peran guru bisa dipahami karena hal tersebut pernah juga muncul saat radio dan TV mulai muncul. Teknologi tak dipandang dan diperlakukan sebagai pengganti, tetapi sebagai sumber informasi tambahan. Sebab, guru tetap memegang peranan penting dalam mengarahkan murid agar bisa selalu kritis menyikapi berbagai informasi yang diperoleh di dunia nyata dan dunia maya.
Mendikbud Anies Baswedan juga mengatakan, tidak semua guru bisa digantikan oleh teknologi, bergantung pada kualitasnya. Bahkan, ada peran guru yang sama sekali tidak bisa tergantikan, yakni kemampuan mengembangkan keterampilan sosial anak. Guru tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga harus merangsang dan menularkan inspirasi hingga menghasilkan karya nyata anak. “Teknologi juga tak bisa dicegah karena pasti datang,” katanya.
Generasi atau masyarakat yang terdidik dan berpengetahuan akan bisa hidup lebih sejahtera dan demokratis. Untuk mencetak generasi seperti itu, menurut Wapres Kenya William Ruto, gurulah yang bisa melakukannya. Tidak ada pilihan lain selain meningkatkan kualitas dan kapasitas guru. Masyarakat di Kenya, terutama orangtua, kini kian menyadari pentingnya posisi dan peran guru serta pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka. Ini bisa dilihat dari kian banyaknya orangtua yang menyekolahkan anaknya.
Ruto mengingatkan, paling tidak sekarang orangtua sudah sadar bahwa proses belajar tidak hanya soal lulus atau tidak lulus, dapat nilai rendah atau tinggi.
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Maret 2016, di halaman 11 dengan judul “Peran GuruTak Tergantikan”.