Penyu Masih Terancam di Perairan Laut Sawu

- Editor

Sabtu, 11 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keberadaan penyu di kawasan konservasi, termasuk di Taman Nasional Perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, masih terancam. Fauna dilindungi dan terancam punah itu masih diburu untuk konsumsi atau tertangkap tak sengaja serta kehilangan habitat peneluran akibat pembangunan pesisir.

Di kawasan konservasi 3,3 juta hektar itu, penyu dan telurnya masih terancam manusia dan hewan peliharaan, babi dan anjing, serta biawak. “Di sini orang masih tangkap penyu untuk dimakan. Sejak nenek moyang begitu,” kata Raymond, peserta pelatihan pemantauan peneluran penyu oleh The Nature Conservancy Indonesia di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tengara Timur, Jumat (10/6).

Raymond, yang juga anggota Masyarakat Peduli Penyu, tinggal sekitar 3 km dari Pantai Sosadale, pesisir lokasi peneluran penyu lekang dan penyu sisik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, saat pelatihan pemantauan lokasi peneluran penyu, tak dijumpai satu pun sarang atau jejak penyu di Pantai Boa Kincir, Rote Barat Daya. Pantai pasir putih 1 kilometer itu ideal sebagai tempat penyu mendarat dan meletakkan telur.

7c300c957dcd4d6eadedbff9885fcac9KOMPAS/ICHWAN SUSANTO-Sejumlah mahasiswa dan masyarakat peduli penyu, Jumat (10/6), di Pantai Sosadale, Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, berlatih memantau lokasi peneluran penyu. Mereka menemukan bekas lubang galian anjing yang memangsa telur-telur penyu di dalam pasir.

Di Pantai Sosadale, Kecamatan Rote Tengah, Jumat, ditemukan delapan titik jejak penyu. Satu titik di antaranya tampak telur berserakan di sekitar lubang besar. Telur penyu dimangsa predator beberapa saat sebelum peserta pelatihan tiba di lokasi. Ditemukan jejak telapak kaki anjing.

Masih di Pantai Sosadale, jejak penyu naik tampak berakhir di atas pasir garis pasang tertinggi. Diduga kuat, penyu diangkat/diburu manusia sebelum bertelur.

Tomi Prasetyo, aktivis TNC Indonesia di Rote Ndao, mengatakan, keberadaan penyu juga terancam kerusakan habitat. Kerusakan itu akibat tambang pasir laut untuk bangunan permukiman dan infrastruktur. Di lokasi peneluran penyu di Pantai Tiang Bendera di Rote Ndao, tersisa batu-batu berukuran kecil, pasir habis ditambang.

Imam Fauzi, Kepala Seksi Program dan Evaluasi Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, saat membuka pelatihan di Pantai Nemberalla, Rote Ndao, mengakui, TN Perairan Laut Sawu seluas 3,3 juta ha belum terbebas dari ancaman terhadap penyu. “Kami kewalahan. Sumber daya manusia dan sarana terbatas,” katanya.

Penyu dilindungi penuh negara dan masuk Appendix I CITES, daftar merah IUCN, dan Appendix I Konvensi Fauna Liar Bermigrasi. (ICH)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Juni 2016, di halaman 13 dengan judul “Penyu Masih Terancam di Perairan Laut Sawu”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru
Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa
Zaman Plastik, Tubuh Plastik
Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes
Kalender Hijriyah Global: Mimpi Kesatuan, Realitas yang Masih Membelah
Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 07:58 WIB

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Rabu, 2 Juli 2025 - 18:46 WIB

Petungkriyono: Napas Terakhir Owa Jawa dan Perlawanan Sunyi dari Hutan yang Tersisa

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:32 WIB

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:07 WIB

Suara yang Menggeser Tanah: Kisah dari Lereng yang Retak di Brebes

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Berita Terbaru

Artikel

AI Membaca Kehidupan: Dari A, T, C, G ke Taksonomi Baru

Sabtu, 5 Jul 2025 - 07:58 WIB

Artikel

Zaman Plastik, Tubuh Plastik

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:32 WIB