Pengolahan Emas Nonmerkuri Dioperasikan

- Editor

Jumat, 12 Januari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fasilitas pengolahan emas nonmerkuri pertama di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Lebak selesai dibangun dan siap beroperasi. Peresmiannya akan dilakukan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Februari 2018.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Unggul Priyanto, Kamis (11/1), mengatakan itu pada kunjungan ke instalasi di wilayah pertambangan rakyat Kampung Sampay, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten.

”Sistem pengolah emas berskala 1,5 ton itu hasil desain dan rancang bangun perekayasa dari Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral BPPT,” ujarnya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyediakan anggaran Rp 1,4 miliar dan Pemerintah Kabupaten Lebak menyediakan lahan untuk lokasi pabrik seluas sekitar 500 meter persegi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berbahaya bagi kesehatan
Instalasi pengolah emas ini memakai sianida, menggantikan merkuri yang dilarang bagi pertambangan emas karena berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Merkuri tak berikatan dengan senyawa lain di tubuh, sedangkan sianida mudah bersenyawa dengan zat lain. Sianida juga mengekstrak emas sampai 90 persen, sedangkan merkuri 40 persen. ”Sianida lebih aman dan bermanfaat secara ekonomi,” kata Unggul.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS–Warga mengamati alat pengolahan batu dari tambang emas di Desa Situmulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (9/11/2017). Penambangan emas dan pengolahannya yang dilakukan tanpa izin masih berlangsung marak di Kabupaten Lebak.

Direktur Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK Yun Insiani menjelaskan, pihaknya melaksanakan program pembangunan pertambangan emas nonmerkuri skala kecil. Tujuannya, mendukung gerakan nasional penghapusan merkuri pada pertambangan rakyat.

Setelah pabrik percontohan di Lebak, KLHK dibantu lembaga donor internasional akan mendanai pembangunan fasilitas serupa di 14 kabupaten. Belasan kabupaten itu meliputi, antara lain, Banyumas (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur), Sekotong (Nusa Tenggara Barat), Tatelu (Sulawesi Utara), Mamuju (Sulawesi Barat), dan Kapuas Hulu (Kalimantan Barat).

Untuk itu, menurut Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral BPPT Dadan M Nurjaman, tahun ini BPPT membuat rincian desain teknik pengolahan emas skala kecil antara lain di Kulon Progo, Yogyakarta. Fasilitas di Lebak telah diuji coba di laboratorium BPPT di Ciampea dengan hasil baik.

Inovasi yang dikenalkan dalam pengolahan emas ialah perlindian atau pengolahan tailing atau limbah yang mengandung unsur sianida. Itu bertujuan meningkatkan kebasaan atau PH jadi 10,3 dengan menambah kapur dan pemberian oksigen. Proses itu menekan kadar sianida hingga batas aman bagi lingkungan, yakni 5 ppm (bagian per juta) ke bawah. (YUN)

Sumber: Kompas, 12 Januari 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB