Dukungan bagi perguruan tinggi swasta untuk bergabung terus diberikan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam upaya memperbanyak perguruan tinggi berkualitas. Pengajuan merger dari PTS difasilitasi agar tidak terkendala.
Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemristek dan Dikti Patdono Suwignjo di Jakarta, Selasa (20/3), mengatakan, ada 50 usulan penggabungan. Sebanyak 15 usulan bergabung yang terdiri atas sekitar 60 perguruan tinggi swasta (PTS) di sejumlah daerah sudah disetujui.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir sebelumnya mengatakan, pemerintah akan memberikan kemudahan dan pendampingan. Lewat penggabungan beberapa PTS, akan muncul PTS baru yang lebih kuat sehingga fokus pada mutu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Sejumlah mahasiswa berjalan di sebuah kampus perguruan tinggi swasta (PTS), Jakarta, Kamis (12/10/2018). Pemerintah mendorong PTS bergabung demi penguatan mutu.
Soal perguruan tinggi asing, Patdono mengatakan, sesuai permintaan Presiden, diharapkan tahun ini sudah ada minimal satu PT asing yang beroperasi di Indonesia.
”Yang diutamakan dari Australia dulu karena ada Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement yang ditandatangani 16 Maret lalu. Jika dari Australia bisa jalan, diharapkan negara lain terinspirasi untuk membuat perjanjian serupa,” katanya.
Patdono mengatakan, PTS yang bergabung tanpa penambahan program studi, yang dalam satu yayasan, umumnya bisa segera disetujui. Daya tarik penggabungan PTS ini antara lain jika akreditasi berbeda, yang diakui akreditasi yang lebih bagus. Penggabungan dapat dilakukan PTS di lokasi yang berbeda daerah sehingga disebut PT di luar kampus utama.
Yang masih dalam proses, biasanya karena ada perubahan yayasan menjadi yayasan baru yang perlu proses hingga pengesahan Kementerian Hukum dan HAM. Ada pula yang mau berubah jadi universitas, namun jumlah prodi yang harus dipenuhi masih banyak. “Syarat untuk satu universitas minimal 10 prodi,” kata Patdono.(ELN)–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: Kompas, 21 Maret 2018