Penelitian Sumber Daya Alam Masih Minim

- Editor

Jumat, 7 Agustus 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penelitian bidang geologi di Indonesia selama ini lebih terfokus pada masalah kebencanaan. Itu menyebabkan data cadangan sumber daya alam minim. Untuk itu, pemerintah akan meningkatkan riset bidang geologi, terutama untuk mengeksplorasi sumber daya alam.

“Ke depan, kami ingin penelitian bidang geologi tak hanya terkait mitigasi bencana, tetapi juga bagaimana mengelola kandungan Bumi untuk kemanfaatan masyarakat,” kata Menteri ESDM Sudirman Said, Kamis (6/8), dalam acara silaturahim di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Yogyakarta.

Sudirman menjelaskan, kandungan batuan dan mineral di Indonesia amat kaya karena memiliki banyak gunung api. Berbagai jenis sumber daya alam (SDA) di dalam Bumi itu berpotensi dikelola untuk menghasilkan keuntungan ekonomi. “Selama ini, riset geologi yang diketahui masyarakat hanya terkait mitigasi bencana,” ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk meningkatkan aktivitas riset bidang geologi, pemerintah akan memperkuat Badan Geologi Kementerian ESDM. Penguatan akan dilakukan dalam aspek sumber daya manusia, anggaran, dan teknologi. Dengan demikian, Badan Geologi Kementerian ESDM diharapkan dapat mengoptimalkan eksplorasi atau pencarian cadangan SDA.

“Ke depan, Badan Geologi bertugas mengoptimalkan informasi yang dimilikinya agar kandungan Bumi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Untuk peralatan, akan kita penuhi secara bertahap sesuai dengan prioritas,” ujar Sudirman.

Kesuburan tanah
Mantan Kepala Badan Geologi ESDM Surono mengatakan, karakteristik wilayah Indonesia yang dikelilingi gunung api tak hanya menghadirkan potensi bencana. Kondisi alam itu juga menghasilkan manfaat bagi masyarakat berupa tanah yang subur. “Pulau-pulau di Indonesia yang berjumlah belasan ribu akan jadi onggokan kapur jika tak ada gunung api,” katanya.

Wilayah sekitar gunung api hampir selalu menghasilkan produk tanaman unggulan. Wilayah kaki Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya, menghasilkan salak pondoh.

“Mana sih daerah di sekitar gunung api yang gersang? Semua wilayah sekitar gunung api itu subur. Jadi, gunung api itu lebih banyak manfaatnya,” kata Surono menegaskan. (HRS)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Agustus 2015, di halaman 13 dengan judul “Penelitian Sumber Daya Alam Masih Minim”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB