Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional membangun 41 turbin angin pembangkit listrik di Pantai Pandansimo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Turbin angin yang dibangun tersebut, 38 turbin berkapasitas 1 kilowatt, 1 turbin berkapasitas 2 kilowatt, dan 2 turbin masing-masing berkapasitas 10 kilowatt. Selain itu dibangun pula pembangkit listrik tenaga sel surya berkapasitas 15 kilowatt.
”Proyek percontohan pembangkit listrik tenaga angin itu diharapkan mulai beroperasi akhir 2010,” kata Suripno, peneliti Lapan untuk bidang konservasi energi, Selasa (29/6) di Yogyakarta. Pembangunan turbin angin itu, selain untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah sekitar, sekaligus juga untuk keperluan riset.
Suripno mengatakan, sebenarnya turbin angin berkapasitas rendah, 1 kilowatt, belum efisien. Karena itu, Lapan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul dan sejumlah perguruan tinggi menggunakan lokasi proyek percontohan itu untuk melakukan riset peningkatan efisiensinya. ”Dengan sumber daya angin yang melimpah di setiap pantai di Indonesia, peningkatan efisiensi turbin angin sangat penting. Apalagi, dipadukan dengan energi sinar matahari yang bisa diperoleh hampir setiap hari,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
15 tahun
Menurut Suripno, turbin angin memiliki usia pakai sampai 15 tahun. Nilai produksi listriknya masih sekitar Rp 3.000 per kilowattjam, masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan listrik dari PLN yang berkisar Rp 600–Rp 1.200 per kilowattjam.
Langkah untuk mencapai efisiensi itu, menurut Suripno, sudah dipersiapkan dengan proyek membuat turbin angin berkapasitas 50 kilowatt. Nilai produksi listriknya diharapkan mendekati Rp 2.000 per kilowattjam atau lebih rendah lagi.
Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, pada peresmian dimulainya pembangunan proyek percontohan Lapan itu, mengatakan, investasi proyek tersebut sebesar Rp 5 miliar.
Suripno menegaskan, di luar proyek percontohan itu, Lapan mengoperasikan empat turbin angin di kawasan Pantai Pandansimo. Turbin angin berkapasitas 3,5 kilowatt dioperasikan untuk pompa air dari Sungai Progo di sebelah barat pantai itu untuk pengairan sawah. Adapun Turbin angin lainnya dioperasikan untuk penerangan jalan dan penerangan rumah ibadah.
Menurut Suripno, di wilayah pantai selatan Yogyakarta angin bertiup kencang rata-rata dari arah tenggara. Hanya Januari sampai Maret tiupan anginnya yang rendah. (NAW)
Sumber: Kompas, Rabu, 30 Juni 2010 | 04:26 WIB