Pelayaran laut berinovasi untuk memberi nilai tambah bagi penumpang. Salah satu inovasi yang gencar dilakukan adalah pemanfaatan teknologi informasi guna memudahkan komunikasi antar- penumpang ataupun kinerja awak kapal.
“Kami sudah memasang konektivitas di kapal atau on-ship connectivity yang berjumlah 10 unit dari 24 kapal penumpang Pelni. Pada 5 Juli, kami akan memasang jaringan konektivitas di satu unit kapal wisata di Karimunjawa (Jawa Tengah),” ujar Direktur Utama PT Pelni (Persero) Elfien Goentoro seusai peresmian layanan konektivitas di kapal, Selasa (30/6), di Jakarta.
Layanan ini merupakan hasil kerja sama manajemen layanan Pelni dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sebelumnya, pada 11 Mei, kedua belah pihak sudah menandatangani nota kesepahaman pengembangan sistem teknologi informasi. Bentuk jaringan konektivitas yang dipasang antara lain menara pemancar mini, Wi-Fi, perangkat Gyro untuk pengiriman data komunikasi, dan pendukung lain seperti satelit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Elfien menjelaskan, selama ini, komunikasi di dalam kapal selalu terhambat. Akibatnya, penumpang seringkali tidak bisa berhubungan dengan kolega ataupun kerabat mereka di darat. “Pemasangan jaringan konektivitas menjadi prioritas kami. Telkom sebagai penyedia solusi teknologi informasi, sedangkan kami menyajikan pelayanan. Setelah pemasangan jaringan selesai, ke depan kami mengoptimalkan transaksi ritel secara elektronik hingga administrasi kapal,” ujarnya.
Administrasi kapal tersebut, misalnya, pemakaian teknologi informasi untuk mengatur kecepatan perjalanan dan bahan bakar.
Saat ini, Pelni mempunyai 24 kapal, dengan jumlah penumpang sekitar 1,45 juta orang per Mei 2015. Kini, di beberapa kapal disediakan minimarket dan fasilitas anjungan tunai mandiri.
Dukungan
Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin menjelaskan, pihaknya mengalokasikan investasi Rp 75 miliar. Nilai investasi untuk kerja sama Pelni-Telkom rata-rata Rp 3 miliar per kapal.
Menurut Awaluddin, kerja sama ini sebagai bagian dari dukungan Telkom terhadap kebijakan pemerintah di sektor maritim. “Kerja sama dengan Pelni akan terus dilakukan hingga penyediaan konten dan perangkat pendukung perdagangan secara elektronik atau e-dagang,” ujar Awaluddin.
Perawatan teknologi sepenuhnya dilaksanakan oleh Telkom. Bagian Teknisi Telkom, misalnya, siap menanggulangi kerusakan teknis saat kapal-kapal berlabuh di pelabuhan.
Awaluddin menjelaskan, konektivitas tidak berhenti di kapal. Pembangunan jaringan fiber optik telah menyasar pelabuhan- pelabuhan.
Pada 2014, Telkom telah memasang fiber optik di enam pelabuhan, di antaranya Tanjung Priok (DKI Jakarta) dan Belawan (Sumatera Utara). Hingga akhir 2015, fiber optik ditargetkan sudah dipasang di 18 pelabuhan. Seluruh pelabuhan tersebut berada di bawah pengawasan Pelindo. (MED)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Juli 2015, di halaman 20 dengan judul “Teknologi Informasi Jadi Nilai Tambah”.