SEKITAR 200 pelajar Islam tingkat SD, SMP dan SMA dari sejumlah daerah di Indonesia mengikuti lomba robot International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) mulai 24 sampai 27 Mei di gedung Pusat Sains Negara di Bukit Kiara, Malaysia.
Panitia Lomba Robot IISRO, Adiatmo Rahardi, Kamis (24/5) mengatakan, para peserta dari sekolah Islam di Indonesia tersebut berasal dari Bengkulu, Bandung, Kendal, Semarang, Yogyakarta, Blitar, Kediri dan sejumlah daerah lainnya.
Selain itu, pada IISRO ini juga diikuti 50 pelajar dari sekolah Islam di Malaysia yang berasal dari seputar Kuala Lumpur dan Selangor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
’’Sebenarnya kami juga mengundang peserta dari negara lain, seperti Mesir, Brunei Darussalam, dan Turki. Namun karena keterbatasan waktu, mereka tidak bisa mengirimkan perwakilannya. Semoga dalam penyelenggaraan berikutnya mereka bisa ikut,’’ harapnya.
Dalam IISRO 2012 tersebut, para peserta akan mengadu keterampilannya dan siapa yang berhasil menang akan mendapatkan medali emas yang disiapkan oleh pihak penyelenggara.
Sementara itu penggagas lomba robot IISRO 2012, Arief A Yudanarko, mengemukakan bahwa dipilihnya Malaysia sebagai tempat lomba karena untuk memberikan pengalaman kepada para siswa untuk bertanding di luar negeri.
Di Indonesia, kata Arief, perlombaan robot seperti ini sudah banyak bahkan banyak daerah yang menyelenggarakannya, sehingga hampir tiap bulan ada perlombaan sejenis ini.
Tim Blangkon
’’Di Indonesia, lomba robot sudah banyak sekali. Jadi kita coba memberi suasana baru bagi peserta saat mereka berlomba di luar negeri sekaligus menambah pengalaman,’’ kata Arief.
Menurut dia, pengenalan pelajar Indonesia terhadap keterampilan membuat robot bisa dikatakan sangat baik dan sudah dibuktikan beberapa kali pelajar Indonesia yang menang dalam lomba robot tingkat internasional di sejumlah negara.
Bagian menarik dalam penyelenggaraan lomba robot ini terdapat peserta dari SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta yang menamakan dirinya dari Tim Blangkon karena peserta lelaki menggunakan pakaian adat Jawa lengkap dengan blangkon.
Dua peserta dari Tim Blangkon ini adalah Ahmad Rafif Mujadit (10) dan Raditya Sema Hafiz (9) mengikuti lomba untuk kategori nonprogram (analog) line tracer robot.
Bagi Rafif dan Radit, keikutsertaannya di IISRO ini adalah untuk menambah pengalamannya berlomba terutama di luar negeri.
’’Lomba di Indonesia kami sudah pernah, sekarang ikut lomba ke Malaysia untuk nambah pengalaman berlomba,’’ kata Rafif yang mengaku senang lomba di Malaysia bisa sekaligus mengenal lebih dekat negara tetangga tersebut. (ant-24)
Sumber: Suara Merdeka, 28 Mei 2012