Pelajar Indonesia Berlomba di Ajang Intel ISEF

- Editor

Jumat, 11 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belasan pelajar Indonesia yang merupakan finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan juga pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI pada tahun lalu akan unjuk kemampuan di ajang kompetisi ilmiah internasional Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2018. Ajang tersebut digelar pada 13-18 Mei mendatang di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Audiensi pelepasan para pelajar untuk berkompetisi di ajang Intel ISEF 2018 berlangsung pada Rabu (9/5) di Jakarta. Pelaksana tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto berharap, para peneliti remaja yang berangkat ke ajang Intel ISEF 2018 dapat menjadi duta sains bangsa. Selain itu, mereka diharapkan dapat membangun jejaring dengan peneliti remaja dunia lainnya. “Bangunlah jejaring seluas mungkin dengan teman-teman dari negara lain, siapa tahu mereka akan menjadi bagian masa depan kalian,” kata dia.

KOMPAS/INGKI RINALDI–Sejumlah peneliti remaja yang sebelumnya menjadi finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) tahun 2016 dan 2017 yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat (5/1/2018) berkumpul di Gedung LIPI, Jakarta dan menunjukkan sebagian karya ilmiah mereka. Tindak lanjut dan implementasi hasil riset serta dukungan sistem menjadi salah satu hal yang mengemuka terkait dengan temuan-temuan ilmiah remaja.–Kompas/Ingki Rinaldi (INK)–05-01-2018

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan pelaksana tugas Sekretaris Utama LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, pelajar yang turut serta dalam kompetisi sains internasional adalah yang terpilih setelah mengikuti kompetisi ilmiah di Indonesia. “Kita perlu terus membangun upaya memacu motivasi para remaja untuk mengukir karya di bidang riset ilmiah,” tukas Handoko.

Para pelajar Indonesia ini akan berkompetisi bersama 1.800 pelajar dari 80 negara. Adapun para pelajar yang akan berkompetisi di Intel ISEF 2018, antara lain sebanyak 12 pelajar finalis dan pemenang LKIR Tahun 2017 yang terbagi ke dalam tujuh tim science projects dan juga satu pelajar sebagai peserta Broadcom Master International Program. Kemudian, ada pula 6 pelajar pemenang OPSI Tahun 2017 yang terbagi ke dalam tiga tim science projects. (*/AIK)

Sumber: Kompas, 11 Mei 2018
—————-
Pelajar SMA Indonesia ke Kompetisi Ilmiah Internasional di Amerika Serikat

Sebanyak 18 pelajar SMA Indonesia bakal unjuk kemampuan di ajang kompetisi ilmiah internasional, Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF), di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Para pelajar Indonesia ini akan berkompetisi bersama sekitar 1.800 pelajar dari 80 negara pada 13-18 Mei 2018.

Pelepasan tim Indonesia dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad, Pelaksana Tugas Sekretaris Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko, serta Assistant Representative and Head-Corporate Affairs Group Intel Indonesia Shweta Khurana di kantor Kemdikbud, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Hamid mengatakan, pelajar Indonesia selalu mampu menorehkan prestasi di ajang internasional. ”Kami harap, para siswa yang mewakili Indonesia mampu memberikan yang terbaik. Kalian harus percaya diri saat mempresentasikan hasil riset,” tutur Hamid.

Sementara itu, Handoko menyebut para siswa Indonesia yang mampu turut serta dalam kompetisi sains internasional ini sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian mereka di ajang kompetisi ilmiah di Indonesia.

Kalian semua sudah jadi pemenang karena berhasil menjadi yang terbaik untuk mewakili Indonesia. Kita perlu terus membangun upaya memacu motivasi para remaja untuk mengukir karya di bidang riset ilmiah.

”Kalian semua sudah jadi pemenang karena berhasil menjadi yang terbaik untuk mewakili Indonesia. Kita perlu terus membangun upaya memacu motivasi para remaja untuk mengukir karya di bidang riset ilmiah,” ujar Handoko.

Pelajar yang terpilih ke ajang Intel ISEF dipilih dari finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dari LIPI dan pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dari Kemdikbud. Mereka membawa hasil riset untuk dikompetisikan ke tingkat internasional.

Para pelajar yang mewakili Indonesia di Intel ISEF 2018 adalah Amelinda Mayaparamastri (SMA Budi Mulia 2 Yogyakarta), Christopher Prasetya Mulya dan Devina Grisella (SMA Santa Laurensia, Tangerang Selatan), Zahira Amaalia dan Nur Bella Turcica Anibah (SMAN 2 Bengkulu), Jane Carolyne Hantanto (SMA BPK Penabur), serta Herdita Asya Putri dan Nabila Triana (SMA Al Azhar Mandiri).

Peserta lainnya adalah Arif Kusuma Firdaus dan Nadia Alfi Syarifah (MAN 2 Kota Malang), Tara Belinda dan Putri Azizah Malik (SMAN 2 Purbalingga), Ardilla Ayu Syahmina (MTs Negeri 1 Kota Malang), I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara (SMA Bali Mandara), Ignatius Hapsara dan Attar Fathiya (SMAN 8 Yogyakarta), serta Aden Khaitami dan Fadiliah HAsanah (SMAN 1 Yogyakarta).

Ajang Intel ISEF diselenggarakan sejak tahun 1950 oleh Society for Science and The Public. Ajang ini bekerja sama dengan Intel Foundation.–ESTER LINCE NAPITUPULU

Sumber: Kompas, 9 Mei 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB