Badan Standardisasi Nasional mengajukan kepada International Standard Organization untuk memberlakukan dua standar pengukuran parameter lingkungan, yaitu standar pengukuran emisi gas rumah kaca dan pengukuran desertifikasi atau penggurunan kawasan hutan.
Selama ini, pengukuran gas rumah kaca masih menggunakan beragam standar. Akibatnya, tak ada acuan yang dapat disepakati tiap negara. “Terutama dikaitkan pengukuran untuk pemenuhan target penurunan emisi gas rumah kaca,” kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya, Kamis (4/6), terkait ISO Day di Jakarta yang berakhir Jumat (5/6).
Indonesia berkepentingan dengan standar itu karena memiliki kawasan hutan luas. “Tingkat emisi dan penyerapan karbon ini disorot dunia terkait perdagangan karbon,” ujar Bambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
ISO Day merupakan ajang tahunan pertama yang diadakan badan internasional itu. Indonesia negara pertama yang dipilih sebagai penyelenggara. Penunjukan berdasarkan partisipasi aktif Indonesia dalam kegiatan ISO selama ini.
Sejauh ini, BSN berpartisipasi aktif dalam 25 komite teknis dan 52 subkomite teknis di ISO. Selain itu, BSN pemimpin proyek dan sekretariat komite teknik untuk proyek. Selain itu, sebagai pemimpin proyek komite teknis tentang degradasi dan desertifikasi lahan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, BSN berperan strategis di ISO, seperti anggota ISO Technical Management Board 2012-2014, Chairman of ISO Policy Committee on Developing Country pada 2010 hingga 2012, anggota ISO Council pada 2008-2009,” kata Deputi Bidang Penelitian dan Kerja Sama Standardisasi BSN Kukuh Achmad.
Untuk meningkatkan daya saing nasional, BSN dan enam lembaga pemerintah non-kementerian di bawah koordinasi Kementerian Ristek dan Dikti melakukan program percepatan proses inovasi melalui peningkatan layanan publik. Program itu disebut layanan satu atap di bidang standardisasi dan pengkajian kesesuaian serta juga sebagai layanan terdepan diseminasi ilmu pengetahuan teknologi.
Unit layanan publik itu akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, pengetahuan, dan kebutuhan masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai akhir tahun 2015.
Bertepatan dengan acara ISO Day, 3 Juni 2015, BSN meluncurkan Layanan Informasi Terpadu. Itu untuk memperkuat partisipasi Indonesia dalam standardisasi, baik nasional maupun internasional di masa depan. (YUN)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2015, di halaman 14 dengan judul “Indonesia Ajukan Standar Pengukuran”.
Posted from WordPress for Android