Parameter Lingkungan; Indonesia Ajukan Standar Pengukuran

- Editor

Sabtu, 6 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Standardisasi Nasional mengajukan kepada International Standard Organization untuk memberlakukan dua standar pengukuran parameter lingkungan, yaitu standar pengukuran emisi gas rumah kaca dan pengukuran desertifikasi atau penggurunan kawasan hutan.


Selama ini, pengukuran gas rumah kaca masih menggunakan beragam standar. Akibatnya, tak ada acuan yang dapat disepakati tiap negara. “Terutama dikaitkan pengukuran untuk pemenuhan target penurunan emisi gas rumah kaca,” kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya, Kamis (4/6), terkait ISO Day di Jakarta yang berakhir Jumat (5/6).

Indonesia berkepentingan dengan standar itu karena memiliki kawasan hutan luas. “Tingkat emisi dan penyerapan karbon ini disorot dunia terkait perdagangan karbon,” ujar Bambang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

iso_days_01ISO Day merupakan ajang tahunan pertama yang diadakan badan internasional itu. Indonesia negara pertama yang dipilih sebagai penyelenggara. Penunjukan berdasarkan partisipasi aktif Indonesia dalam kegiatan ISO selama ini.

Sejauh ini, BSN berpartisipasi aktif dalam 25 komite teknis dan 52 subkomite teknis di ISO. Selain itu, BSN pemimpin proyek dan sekretariat komite teknik untuk proyek. Selain itu, sebagai pemimpin proyek komite teknis tentang degradasi dan desertifikasi lahan.

Pada tahun-tahun sebelumnya, BSN berperan strategis di ISO, seperti anggota ISO Technical Management Board 2012-2014, Chairman of ISO Policy Committee on Developing Country pada 2010 hingga 2012, anggota ISO Council pada 2008-2009,” kata Deputi Bidang Penelitian dan Kerja Sama Standardisasi BSN Kukuh Achmad.

Untuk meningkatkan daya saing nasional, BSN dan enam lembaga pemerintah non-kementerian di bawah koordinasi Kementerian Ristek dan Dikti melakukan program percepatan proses inovasi melalui peningkatan layanan publik. Program itu disebut layanan satu atap di bidang standardisasi dan pengkajian kesesuaian serta juga sebagai layanan terdepan diseminasi ilmu pengetahuan teknologi.

Unit layanan publik itu akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, pengetahuan, dan kebutuhan masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dimulai akhir tahun 2015.

Bertepatan dengan acara ISO Day, 3 Juni 2015, BSN meluncurkan Layanan Informasi Terpadu. Itu untuk memperkuat partisipasi Indonesia dalam standardisasi, baik nasional maupun internasional di masa depan. (YUN)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2015, di halaman 14 dengan judul “Indonesia Ajukan Standar Pengukuran”.

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB