Selepas diwisuda, seorang fresh graduate biasanya masih menikmati euforia kelulusan. Sembari menyusun surat lamaran untuk sejumlah perusahaan dan memantau informasi lowongan pekerjaan, ia mulai membuat akun baru Linkedin sembari berharap panggilan datang berkat penyimpan curriculum vitae (CV) digital ini.
Diluncurkan pada 2003, Linkedin menjadi ruang alternatif baru bagi para kaum profesional. Versi bahasa indonesia hadir pada Desember 2011 dan semakin menarik hati para pengguna di IndoneSia. Situs web jejaring sosial relasi bisnis yang digawangi CEO Jeff Weiner ini memang punya andil dalam memengaruhi dunia karier dalam era digital. Bahkan, kini, seseorang tak perlu lagi sibuk menyebarkan CV kepada perusahaan karena bisa saja bagian personalia dari perusahaan idaman yang langsung menghubungi melalui kotak pesan di Linkedin. Peluang pun bisa datang kapan saja. termasuk untuk para fresh graduate.
Namun, perlu ditegaskan bahwa Linkedin berbeda dengan media sosial Facebook. Tak ada lagi unggahan foto-foto selfie, acara hangout bersama teman-teman, bahkan mempromosikan sesuatu layaknya berdagang di toko daring. Hal tersebut akan mengurangi daya tarik profil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Susun “summary”
Meski belum memiliki status pekerjaan, para fresh graduate memiliki kesempatan untuk mempercantik summary. Isilah fitur dengan serius dan jujur karena dapat semakin mempromosikan diri Anda. Sampaikan hal-hal yang menjadi kesukaan (passion). capaian yang pernah diraih selama menjadi mahasiswa (achievement), dan pengalaman terbaik (best experience) yang dapat mendukung personal branding. Pernah menjadi mahasiswa berprestasi atau pemenang kompetisi dalam bidang yang digeluti juga bisa dicantumkan. Bahkan, Likedln juga menyediakan kolom untuk mencatat keterlibatan Anda saat menjadi volunteer.
Jaring koneksi
Siapa pun dapat menambah pertemanan dengan akan siapa saja, kecuali pengaturan privasi akun diubah agar orang lain tidak dapat mencari nama Anda. Kemudahan ini membawa dua sisi. Anda dapat berteman dengan banyak pengguna dan berbagai perusahaan. Sisi lainnya, pengguna justru wajib berhati-hati. Memiliki banyak koneksi bukan berarti sebuah prestasi.
Terdapat sejumlah akun personal yang memanfaatkan kesempatan untuk menyebarkan informasi berSifat spamming. Tidak menutup kemungkinan pula “orang asing” yang baru ditambahkan ternyata memiliki reputaSi buruk di dunia kerja sehingga dapat merugikan Anda sendiri. Oleh karena itu, pelajarilah profil sebelum mengklik “connect”. Sama seperti dalam penggunaan jejaring sosial lainnya, pengguna dituntut untuk lebih bijak dan cerdas. (GPW)
Sumber: Kompas,…