O’Keefe, Edvard, dan May-Britt Moser; Menyibak Kerja Otak

- Editor

Rabu, 8 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kemampuan otak untuk mengidentifikasi lokasi, memetakan, dan menavigasi mungkin bagi orang awam terlihat sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan tidak perlu penjelasan yang rumit. Namun, tidak dengan tiga ilmuwan neurosains, John O’Keefe, Edvard Moser, dan May-Britt Moser. Mereka berhasil mencari jawabannya secara ilmiah. Untuk temuan neurosains berharga itulah mereka dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran 2014.

Gabungan temuan John O’Keefe serta pasangan suami istri Edvard dan May-Britt Moser telah mengungkapkan sistem kerja sel dalam otak yang mirip seperti global positioning system atau GPS. Informasi detail terkait dengan lokasi dan lingkungan tempat kita berada akan disimpan.

Sistem dalam otak manusia akan mengolahnya sehingga seseorang dapat mengingat kembali lokasi yang pernah dia datangi atau menavigasi jalan mana untuk menuju ke satu lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Temuan mereka tersebut telah membuka jalan baru untuk memahami proses kognitif lain, seperti memori, pemikiran, dan perencanaan. Oleh karena itu, hasil temuan mereka bertiga tersebut menjadi pijakan awal bagi riset penyakit penurunan fungsi kognitif selanjutnya, seperti alzheimer.

John O’Keefe
John O’Keefe sangat terkesan kepada cara otak manusia mengontrol perilaku dan keputusan. Pada akhir 1960-an, dia melakukan penelitian dengan menggunakan metode neurofisiologi untuk menjawab keingintahuan tersebut. Dia merekam sinyal otak dari bagian hippocampus pada tikus.

Hasilnya, pada 1971, di London, O’Keefe menemukan sel yang mampu mengidentifikasi lokasi. Sel tertentu pada hippocampus akan aktif di tempat tertentu. Sementara sel lain akan aktif di tempat yang berbeda. Sel ini kemudian akan menciptakan peta lokasi dalam otak manusia.

Setelah penemuannya itu, O’Keefe mendapatkan kewarganegaraan Inggris. Dia lahir di Harlem dan dibesarkan di selatan Bronx, New York City, Amerika Serikat.

O’Keefe meraih gelar doktoralnya dalam bidang psikologi fisiologis di McGill University, Kanada, sebelum kemudian pindah ke Inggris dan mengajar program doktoral di University College London.

Sebelum mendalami neurosains selama 40 tahun terakhir, O’Keefe pernah belajar tentang filsafat dan teknik. Namun, dia sangat tertarik kepada penyakit alzheimer.

Oleh karena itu, O’Keefe kemudian menggeluti neurosains selama puluhan tahun. Dia sangat ingin tahu cara kerja otak manusia, dengan harapan agar dapat mencari jalan keluar yang tepat untuk menangani penyakit
alzheimer.

NOBEL-MEDICINE”Jika kita mengetahui bagaimana otak seseorang bekerja, kita juga memiliki peluang untuk mengatasi penyakitnya,” kata O’Keefe.

”Selama mencari jawaban atas keingintahuan saya tentang cara otak manusia bekerja, saya melakukannya dengan riang dan sepenuh hati. Saya senang setiap bangun pagi dan bisa bekerja hingga seharian penuh,” ujar O’Keefe.

O’Keefe yang memiliki dua kewarganegaraan, yaitu Inggris dan Amerika Serikat, lahir pada 1939. Setelah meraih gelar doktoralnya dari McGill University pada 1967, dia memutuskan pindah ke Inggris dan bergabung dengan University College London.

Dia kemudian dikukuhkan sebagai Guru Besar Neurosains Kognitif pada 1987. Sekarang O’Keefe menjabat sebagai Direktur Neural Circuits and Behaviour, The Sainsbury Wellcome Centre, University College London.

—————————————————————————
John O’Keefe
? Lahir: New York City, Amerika Serikat,   1939
? Kewarganegaraan: Amerika Serikat dan Inggris
? Pendidikan: Mendalami psikologi fisiologis di McGill University, Kanada, 1967
? Pekerjaan: Direktur Neural Circuits and Behaviour, The Sainsbury Wellcome Centre, University College London
? Penghargaan:  Kavli Prize dalam bidang neurosains dari Kavli Foundation, Norwegia, Juni  2014

Edvard Moser
? Lahir: Alesund, Norwegia, 1962
? Kewarganegaraan: Norwegia
? Pendidikan: PhD dalam bidang neurofisiologi dari University of Oslo, Norwegia,  1995
? Pekerjaan: Direktur  Kavli Institute for Systems Neuroscience, Trondheim, Norwegia

May-Britt Moser
? Lahir: Fosnavag, Norwegia, 1963
? Kewarganegaraan: Norwegia
? Pendidikan: PhD dalam bidang neurofisiologi dari University of Oslo, Norwegia, 1995
? Pekerjaan: Direktur The Centre for Neural  Computation, Trondheim, Norwegia

Oleh: Adhitya Ramadhan

Sumber: Kompas, 8 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB