NU: Idul Fitri Jatuh pada 5 Juni 2019

- Editor

Selasa, 11 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada Rabu (5/6/2019). Keputusan ini atas dasar tidak terlihatnya hilal melalui metode rukyat dan posisi bulan yang masih di bawah ufuk berdasarkan perhitungan hisab.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, pada Senin (3/6/2019) di Jakarta, mengatakan, Lembaga Falakiyah PBNU telah menurunkan tim rukyat di 99 lokasi di seluruh Indonesia. Dari laporan tim tersebut, hilal atau bulan masih belum terlihat, baik karena di bawah ufuk maupun cuaca mendung.

SATRIO PANGARSO WISANGGENI–Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, pada Senin (3/6/2019), di Kantor PBNU, Jakarta, mengatakan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1440 H akan jatuh pada Rabu (5/6/2019). Tim Rukyatul Hilal PBNU menyatakan tidak dapat melihat hilal berdasarkan observasi langsung di sejumlah lokasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat Almadzahibul Arba’ah, maka dengan ini PBNU memberitahukan bahwa awal bulan Syawal 1440H jatuh pada Rabu tanggal 5 Juni 2019,” kata Said kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, usai video conference dengan sejumlah tim rukyat.

Said mengatakan, keputusan juga diambil berdasarkan metode perhitungan hisab. Dapat dipastikan bahwa hilal tidak akan terlihat karena posisi bulan masih dibawah 0 derajat. Dengan demikian, usia bulan Ramadhan digenapkan atau Istikmal menjadi 30 hari.

“Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya, agar menyempurnakan ibadah puasa 30 hari dan berhari raya pada Rabu mendatang. Kami sampaikan selamat merayakan Idulfitri 1 Syawal 1440H dengan penuh suka cita. Mohon maaf lahir dan batin,” kata Said.

SATRIO PANGARSO WISANGGENI–Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal berkoordinasi dengan tim Rukyatul Hilal PBNU melalui video conference di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (3/6/2019).

Said mengatakan, penggabungan metode rukyat dan hisab dalam penentuan tanggal oleh PBNU adalah upaya untuk mencapai ibadah yang sempurna.

“Kami ingin menggabungkan antara teks hadits dan teknologi canggih. Demi kehati-hatian kita untuk mencapai ibadah yang sempurna. Karena ini adalah tanggung jawab besar. Saat ini, jutaan umat sedang menunggu,” kata Said.

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal mengatakan hasil metode rukyat yang dilakukan oleh Lembaga Falakiyah PBNU juga digunakan oleh Kementerian Agama untuk menentukan tanggal jatuhnya Idul Fitri 1440H.–SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Editor ANTONIUS PONCO ANGGORO

Sumber: Kompas, 3 Juni 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB