Naskah Kuno tentang Riset Digali

- Editor

Selasa, 17 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia mulai menggali naskah atau literatur kuno yang menjadi koleksi Perpustakaan Nasional. Literatur kuno tentang penelitian ilmiah berbahasa Belanda akan diterjemahkan dan dibukukan. Upaya mengangkat karya sastra dan budaya serta hasil riset pada masa lalu di Indonesia diharapkan mendorong peneliti masa kini melakukan riset lebih lanjut.

Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Sangkot Marzuki mengungkapkan hal itu pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-27 AIPI dan peresmian kantor baru AIPI di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (13/10).

Wakil dari Perpustakaan Nasional, Achmad Masykuri, mengatakan, pihaknya memiliki koleksi 11.000 naskah kuno, 120 majalah kuno, dan 120.000 jurnal. “Koleksi ini terbatas pendayagunaannya,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Koleksi yang tersimpan di sini akan kami hidupkan,” kata Sangkot yang juga menjadi anggota komisi ilmu kedokteran AIPI. Untuk itu, AIPI mengadakan serangkaian kegiatan, antara lain tentang hasil riset kedokteran dan kesehatan.

Riset kedokteran
Selama 350 tahun masa kolonialisme Belanda di Indonesia, banyak riset bidang kedokteran dilakukan bangsa Belanda. Salah satu peninggalan mereka adalah Laboratorium Eijkman yang kini menjadi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Sekolah Kedokteran Stovia yang menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Christiaan Eijkman sebagai petugas kesehatan melaksanakan riset di Jawa dan Sumatera sejak 1883. Ia lalu diangkat menjadi Direktur Laboratorium Medis di Rumah Sakit Militer Batavia. Pada riset fisiologi, ia menemukan penyakit beri-beri akibat kekurangan vitamin B. Vitamin itu ada pada kulit ari beras.

Temuan itu mengarahkan ilmuwan pada konsep vitamin. “Berkat temuan itu, Eijkman mendapatkan Penghargaan Nobel Kedokteran tahun 1929 karena menemukan antineuritik vitamin bersama Frederick G Hopkins,” ujar Sangkot yang pernah jadi Direktur Lembaga Eijkman.

Di bidang biologi dan botani, AIPI akan menggelar Pekan Wallacea meliputi diskusi, pemutaran film, dan pameran hasil riset ahli biologi dari Inggris Alfred Russel Wallacea di Indonesia. Dalam kegiatan ini, AIPI menggandeng The British Council. Pekan Wallace Week ini membuka rangkaian kegiatan yang akan berlangsung sampai 2019, memperingati 150 tahun terbitnya buku The Malay Archipelago.

Karya besar peneliti Belanda lain adalah buku laporan peneliti Belanda Rumphius tentang tumbuhan atau botani di Ambon. Meski 350 tahun berlalu, risetnya dituangkan di buku setebal 600 halaman masih bernilai tinggi.

Selain itu, bedah buku kumpulan jurnal bidang kedokteran periode 1852-1942 akan diadakan, antara lain tentang ilmu bedah dan psikiatri. (YUN)

Sumber: Kompas, 16 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB