Pusat Unggulan Iptek-Sistem Kontrol Otomotif Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur, akan membuat mobil listrik untuk kendaraan dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pengerjaan mobil listrik ditargetkan selesai dalam enam bulan.
“Mobil listrik akan menggantikan kendaraan dinas sebelumnya yang menggunakan bahan bakar fosil,” kata Risma, Senin (5/2) di Surabaya. Pembuatan mobil listrik tersebut dilakukan oleh PUI SKO ITS yang didukung pendanaan dari PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB).
Keberadaan mobil listrik untuk kendaraan dinas wali kota semakin menegaskan Kota Surabaya sebagai kota ramah lingkungan. Selain mobil listrik, Pemkot Surabaya juga menggunakan sampah sebagai sumber listrik dan memanfaatkan cahaya matahari untuk mengaliri listrik lampu lalu lintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mobil listrik tersebut untuk menggantikan kendaraan dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berbahan bakar fosil.
Menurut Risma, penggunaan mobil listrik menjadi salah satu implementasi kesepakatan Paris yang ikut ditandatangani Presiden Joko Widodo saat konferensi perubahan iklim pada 2015. Salah satu poinnya adalah mengurangi emisi gas karbon karena mobil listrik tidak mengeluarkan emisi layaknya mobil berbahan bakar dari fosil.
Risma meninta tim dari ITS bisa memproduksi mobil tersebut dalam waktu enam bulan. Mobil rancangan anak bangsa ini direncanakan bisa digunakan saat Startup Summit pada November 2018 yang akan dihadiri 193 negara.
Anggaran riset
Mobil listrik tersebut diperkirakan menghabiskan biaya antara Rp 1,4 miliar hingga Rp 1,6 miliar. Dana tersebut berasal dari anggaran riset dan pengembangan PT PJB.
Project Leader mobil listrik nasional ITS Indra Sidharta mengatakan, mobil listrik tersebut diperkirakan menghabiskan biaya antara Rp 1,4 miliar hingga Rp 1,6 miliar. Dana tersebut berasal dari anggaran riset dan pengembangan PT PJB. Pengerjaan mobil listrik dilakukan di Surabaya dengan dibantu 20 orang yang sudah berpengalaman membuat mobil listrik.
Mobil listrik yang dirancang untuk Risma bertipe sport utility vehicle dengan kapasitas empat penumpang dengan penggerak roda belakang. Mobil ini disenjatai dengan baterai berkapasitas 100 Kilowatt hour yang mampu menempuh jarak hingga 200 kilometer sekali isi ulang. Biasanya setiap hari Risma menempuh jarak sekitar 80 km hingga 90 km per hari.
Mobil rancangan untuk Risma memiliki tenaga 100 kilowatt atau setara 134 tenaga kuda dengan kecepatan maksimal 200 kilometer per jam
“Mobil rancangan untuk Risma memiliki tenaga 100 kilowatt atau setara 134 tenaga kuda dengan kecepatan maksimal 200 kilometer per jam,” kata Indra.
Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PT PJB Wirawan mengatakan, pihaknya akan membangun tiga stasiun penyedia listrik umum (SPLU). Lokasinya ada di Balai Kota, kantor PJB, dan satu lokasi yang belum ditentukan. “Pembangunan SPLU beriringan dengan pembuatan mobil listrik agar tidak kesulitan mengisi baterai,” katanya.
Keberadaan SPLU ini nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum yang memiliki kendaraan berbahan bakar listrik. “SPLU menjadi salah satu elemen untuk mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik. Nantinya, masyarakat makin tertarik memiliki kendaraan berbahan bakar listrik,” ujar Wirawan.–IQBAL BASYARI
Sumber: Kompas, 6 Februari 2018
—————–
Ini Keren, Mobil Listrik ITS Jadi Kendaraan Dinas Walikota Risma
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan segera berganti mobil dinas dengan mobil listrik buatan anak bangsa yakni dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
“Kalau nanti berhasil, maka semua mobil dinas akan kami ganti dengan mobil listrik, tapi ini tidak bisa sekaligus, harus pelan-pelan,” kata Risma saat ditemui wartawan di Balai Kota Surabaya, Senin.
Mobil listrik buatan ITS ini sudah memasuki tahap desain dan diharapkan selesai sebelum September 2018. Risma sendiri mengaku memang ingin memiliki dan memakai mobil listrik.
Salah satu alasannya karena ingin mendukung program Presiden Joko Widodo yang sudah menandatangani Kesepakatan Paris (Paris Agreement) tentang pengurangan emisi.
“Kemudian dibahas dan ada yang mau bantu untuk CSR-nya. Nanti yang mengerjakan semuanya tim dari ITS dan mudah-mudahan enam bulan ke depan sudah bisa digunakan untuk mobil dinas,” katanya.
Pada kesempatan itu, Risma juga meminta tim dari ITS untuk menyelesaikan mobil listrik itu sebelum September sebab pada bulan itu akan ada kegiatan internasional yang akan dihadiri oleh sekitar 32 negara dan terdiri dari beberapa kota. Pada acara itu, akan ada sekitar 1.000 orang datang ke Surabaya.
Sedangkan pada November 2018, lanjut dia, juga akan ada kegiatan internasional Startup Summit yang akan dihadiri perutusan dari 193 negara. Untuk itu, sebelum event-event internasional itu, Risma berharap mobil yang diyakini ramah lingkungan itu sudah bisa digunakan.
“Saya pun tidak mempermasalahkan desainnya,” katanya.
Bahkan, Risma berencana akan mengganti mobil dinas Pemkot Surabaya dengan mobil listrik buatan ITS. Namun, hal itu tidak bisa instan, ia mengaku harus bertahap dan pelan-pelan dalam menerapkan rencana tersebut.
Sementara itu, Project Leader Mobil Listrik Nasional dari ITS Indra Sidharta berkomitmen untuk segera menyelesaikan mobil listrik yang akan digunakan oleh wali kota Surabaya itu.
Ia dan 20 lebih anggota timnya akan terus bekerja demi menyelesaikan mobil listrik berjenis SUV (Sport Utility Vehicle) sebelum September 2018.
“Yang pasti kami usahakan. Saat ini sudah masuk fase desain, kami pastikan dulu semuanya sudah sesuai aturan dan aman,” ujarnya.
Indra juga memastikan bahwa mobil listrik untuk Risma itu tidak jauh beda dengan mobil-mobil listrik ITS sebelumnya. Hanya saja motornya lebih besar.
“Jika biasanya 25 KW, maka yang ini motornya 100 KW,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, ITS berkolaborasi dengan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) juga tengah mendesain stasiun pengisian listrik dengan solar panel dan energi alternatif.
Salah satu lokasi yang diusulkan untuk stasiun pengisian listrik adalah di Taman Surya Surabaya. Pembangunan stasiun ini diharapkan selesai bersamaan dengan mobil listriknya itu.–Oleh Aris Bagus Eko
Sumber: www.deliknews.com, 05 Februari 2018
—————-
Mampu Jalan 5 Jam Non Stop, Inilah Spesifikasi Mobil Listrik ITS untuk Kendaraan Dinas Risma
ITS ditantang Pemkot Surabaya menuntaskan mobil listrik yang akan dipakai sebagai mobil dinas Wali Kota Tri Rismaharini.
Pasalnya jika jadi, mobil jenis SUV itu nanti akan menggantikan kendaraan dinas Mitsubishi Pajero yang biasa dipakai kendaraan operasional Risma.
Mobil listrik ini mampu diproyeksikan mampu beroperasi hingga lima jam.
Project Leader mobil listrik ITS, Indra Sidarta saat ditemui di Balai Kota Surabaya, mengaku tertantang dengan deadline waktu yang ditetapkan Risma. Yakni, enam bulan ke depan mobil masa depan itu harus mengaspal di Balai Kota.
“Segera kami selesaikan. Mobil itu sudah kami tuntaskan desainnya. Selanjutnya akan kami rakit sesuai standar,” kata Indra, Senin (5/2/2018).
Mobil yang mirip Pajero dan Fortuner memiliki desain khusus yang elegan. Mobil ini disiapkan dengan jarak tempuh hingga 300 KM sekali cas.
Mobil dengan empat penumpang bagasi ini berkapasitas baterai 100 KWH dan 300 volt. Artinya baterai ini bisa diisi sewaktu-waktu. Sekali mengisi baterai sekitar 4 jam.
Mobil yang saat ini siap dituntakan itu mampu melaju dengan kecepatan maksimum 200 KM/jam.
“Kami sudah berpengalaman dengan city Car listrik sukses melaju dari Jakarta-Surabaya. Kami siap selesaikan mobil listrik untuk Bu Risma,” kata Indra.
Proyek mobil listrik yang awal peruntukannya untuk Pemkot Surabaya itu adalah kolaborasi tiga instansi.
Yakni Pemkot Surabaya, ITS, dan PLN (PJB). BUMN listrik ini memberikan CSR untuk realisasi mobil listrik ITS.
Diperlukan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk menuntaskan mobil listik SUV tersebut. Yang paling memakan dana besar adalah baterai. Belum ada baterai produk lokal. Komponen utama ini masih impor.
Wirawan, perwakilan PT PJB menuturkan bahwa pihaknya telah menyiapkan setidaknya tiga SPBU khusus mobil listrik.
“Semangatnya adalah agar masyarakat aware dengan mobil listik. Di Balai Kota, kantor PJB, dan tempat lain akan kami dirikan SPBU-nya,” tegas Wirawan. (Surya/Nuraini Faiq)
Sumber: Tribunnwes.com, Senin, 5 Februari 2018