[dropcap][/dropcap]
Institut Teknologi Sepuluh Nopember kembali meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Lowo Ireng Reborn, Kamis (18/7/2019) di Surabaya. Mobil listrik ke-9 buatan ITS itu akan diuji ketangguhannya menempuh rute Surabaya-Jakarta sepanjang sekitar 800 kilometer dalam Jambore Kendaraan Listrik Nasional, 28 Agustus hingga 3 September 2019.
Selain Lowo Ireng Reborn, ada delapan unit mobil listrik karya ITS lainnya yang ikut serta dalam jambore memperingati tahun kelima riset kendaraan listrik yang dilakukan Pusat Unggulan Iptek – Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara ini juga akan melibatkan mobil listrik lain dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Setiap 100 kilometer, mobil akan berhenti di kantor PT PLN (Persero) untuk melakukan pengisian baterai.
KOMPAS/IQBAL BASYARI–Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Mochamad Ashari melakukan uji kendara mobil listrik Lowo Ireng Reborn di Rektorat ITS Surabaya, Kamis (19/7/2019). Lowo Ireng Reborn merupakan mobil listrik ke-9 yang diciptakan ITS.
“Kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa ada riset mengenai mobil listrik yang saat ini sudah ada hasilnya, ada kendaraan listrik buatan dalam negeri,” kata Direktur PUI-SKO ITS Muhammad Nur Yuniarto.
Menurut Nur, riset mengenai mobil listrik di Indonesia sudah sangat berkembang. Sejak lima tahun terakhir, ITS mampu membuat sembilan purwarupa mobil listrik berbagai tipe, antara lain mobil perkotaan, mobil pengangkut penumpang, hingga mobil super (supercar). Mobil-mobil tersebut diklaim mampu bersaing dengan mobil komersial berbahan bakar bensin.
KOMPAS/IQBAL BASYARI–Enginer dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Mochamad Ashari berfoto bersama mobil listrik ITS, Lowo Ireng Reborn, saat peluncurannya di Surabaya, Kamis (18/7/2019). ITS membuka pemesanan mobil listrik dengan harga mulai Rp 200 juta hingga Rp 1,5 miliar.
Dari segi desain, PUI-SKO ITS bisa memproduksi mobil berdesain modern seperti pabrikan mobil berbahan bakar bensin dari Jepang dan Eropa. Sedangkan dari segi teknologi, motor listrik yang dikembangkan bisa bersaing dengan mesin berbahan bakar bensin yang bisa dipacu kecepatan tinggi. Kehematan bahan bakar dan baterai juga terus dikembangkan.
“Kandungan lokal di mobil listrik buatan ITS sudah 90 persen. Kami juga melakukan kerja sama dengan Universitas Sebelas Maret untuk pengembangan baterai. Yang masih harus impor adalah bahan baku magnet untuk motor listrik,” ujar Nur.
KOMPAS/IQBAL BASYARI–Ruang mesin kendaraan listrik Lowo Ireng Reborn yang diluncurkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Kamis (18/7/2019). Lowo Ireng Reborn ditenagai motor listrik 90 kW yang mampu melaju hingga kecepatan 160 kilometer per jam dengan torsi 200 Newton meter. Mobil listrik ke-9 dari ITS ini dibekali baterai lithium ion berkapasitas 20 khw yang mampu melaju hingga 100 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Mobil listrik terbaru ITS, Lowo Ireng Reborn, menjadi mobil kapal bendera (flagship) dari ITS yang disematkan berbagai teknologi terbaru. Lowo Ireng Reborn pada awalnya bernama Lowo Ireng merupakan mobil bertenaga bensin berkapasitas 2.000 cc yang diluncurkan pada 2014. Mobil ini pernah diuji ketangguhannya menempuh rute Jakarta-Surabaya sepanjang 700 kilometer dalam Tour de Java Mobil Listrik Nasional, 2-6 Mei 2014.
Kemudian sejak Januari 2019, mesin mobil tersebut diubah dari mobil berbahan bakar bensin menjadi berbahan bakar listrik. Enginer ITS menyematkan motor listrik bertenaga 90 kilowatt yang dipadukan dengan transmisi triptonic.
Mobil listrik bergaya supercar ini memiliki torsi maksimal 200 Newton meter pada 4.500 putaran per menit. Lowo Ireng Reborn yang memiliki kapasitas dua tempat duduk mampu melaju hingga kecepatan 160 kilometer per jam. Berbekal baterai lithium ion dengan kapasitas 20 kilowatt jam, mobil ini bisa menjelajah lebih dari 100 kilometer dalam sekali pengisian daya.
“Pengisian baterai sudah mengadopsi teknologi pengisan cepat 7,7 kilowatt sehingga hanya membutuhkan waktu kurang dari empat jam untuk mengisi baterai dari nol hingga penuh,” kata Ketua Peneliti Lowo Ireng Reborn Heri Suryoatmojo.
KOMPAS/IQBAL BASYARI–Ruang kemudi mobil listrik Lowo Ireng Reborn yang diluncurkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Kamis (18/7/2019). Lowo Ireng dibangun pada 2014 dengan model kendaraan berbahan bakar bensin dan dikembangkan menjadi kendaraan listrik pada 2019.
Dari segi kehematan bahan bakar, Lowo Ireng Reborn diklaim hanya membutuhkan biaya Rp 230 untuk menempuh satu kilometer. Motor listrik yang digunakan mengonsumsi daya satu kilowatt jam untuk menempuh jarak enam kilometer, lebih hemat dibandingkan Lowo Ireng terdahulu bermesin bensin yang konsumsi bahan bakarnya satu liter untuk perjalanan lima kilometer atau sekitar Rp 1.480 per kilometer.
Membuka pesanan
Nur mengatakan, ITS siap membuka pesanan dari masyarakat yang tertarik membeli mobil listrik. Ada sembilan model mobil listrik berbagai tipe dengan harga mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 1,5 miliar. Mobil yang dibuat sudah disesuaikan dengan regulasi yang ada.
Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan, selain bekerja sama dengan perusahaan besar dalam produksi massal hasil riset ITS, pihaknya juga ingin membuka pemesanan dari masyarakat. Kemampuan sumber daya manusia dan alat-alat yang dimiliki ITS masih terbatas sehingga belum bisa memproduksi dalam jumlah besar.
Menurut dia, kemampuan ITS dalam mengembangkan motor listrik sudah dikenal dan memiliki reputasi yang baik di Indonesia. Produk motor listrik digunakan untuk sepeda motor Gesits, mobil listrik, dan penggerak trem dari PT INKA. “Produk inovasi yang dihasilkan ITS selalu mengikuti keinginan pasar,” ucapnya.
Oleh IQBAL BASYARI
Sumber: Kompas, 18 Juli 2019