Mesin Las Canggih Digunakan untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Seperti Apa Teknologinya?

- Editor

Selasa, 18 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan penggunaan mesin pengelasan berteknologi mutakhir UN-200 untuk menyambungkan rel proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, mesin ini dipakai untuk pengelasan rel dengan mengadopsi Flash-butt Welding yang dikenal sebagai salah satu metode terbaik pengelasan pada industri perkeretaapian.

“KCJB ini kan nanti akan melaju sampai 350 kilometer per jam. Jadi, lintasannya harus terbaik. Untuk itu, dalam proses penyambungan dan pengelasan, kami menggunakan metode Flash-butt welding dengan mesin UN-200,” kata Dwiyana dikutip dari Antara, Selasa (15/2/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia mengatakan, tenaga ahli bersertifikasi khusus untuk pengelasan rel dengan mesin UN-200 ini awalnya menggunakan operator dari China.

Namun, sejalan dengan proses transfer teknologi yang berjalan baik, saat ini tenaga kerja lokal sudah bisa mengoperasikan mesin UN-200 tersebut.

Fasilitas dan workshop pengelasan rel KCJB dengan UN-200 berada di area Welding Factory seluas 8,4 hektar di Tegalluar, Bandung Timur.

Dengan mesin canggih ini, 1.805 batang rel akan disambungkan menjadi berukuran 500 meter.

Tujuannya, agar lintasan KCJB yang melintang dari Halim hingga Tegalluar ini tidak memiliki banyak sambungan.
Sampai saat ini, UN-200 berhasil menghasilkan sebanyak 872 batang rel sepanjang 500 meter atau setara dengan 218 kilometer.

Sebelumnya diinformasikan, proyek KCJB sedang memproduksi dan memasang bantalan rel beton (slab track) dan juga menyambung rel yang akan digunakan.

Rel yang dipakai untuk proyek ini berstandar R60 dengan panjang 50 meter.

Adapun cara kerja dari Flash-butt Welding adalah dengan memanaskan kedua batang rel yang akan disambung dengan mesin UN-200.

Setelah mencapai suhu yang dibutuhkan, kedua ujung barang rel tersebut disambung dengan tekanan tertentu hingga benar-benar menyatu dengan sempurna.

Mesin UN-200 mampu memberikan kualitas sambungan yang konsisten pada setiap rel karena berkemampuan untuk merekam perubahan tekanan dan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan berlangsung, serta mengidentifikasi sambungan secara otomatis.

“Mesin Flash-butt Welding dapat secara otomatis merekam dan mengingat proses perubahan tekanan hingga perubahan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan agar hasil penyambungan rel sesuai kebutuhan proyek,” tutup Dwiyana.

Penulis : Suhaiela Bahfein

Editor : Hilda B Alexander

Sumber: Kompas.com – 15/02/2022

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 37 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB