Memotret Perilaku Berinternet Masyarakat Selama Ramadhan

- Editor

Kamis, 3 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selama bulan Ramadhan hingga Lebaran, masyarakat Indonesia sering memanfaatkan internet untuk mencari informasi tentang keagamaan serta kebutuhan puasa dan hari raya.

Berdasarkan riset yang dilakukan Google dan Asian Consumer Intelligence pada Maret 2018, masyarakat Muslim menggunakan internet untuk mempermudah akses informasi keagamaan seperti Al Quran.

Kueri penelusuran terkait Ramadhan di Indonesia pada 2017 meningkat sebesar 34 persen dibandingkan tahun 2016. Pada masa Ramadhan, kueri penelusuran terkait Ramadhan meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan bulan reguler.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Industry Analyst Google Indonesia, Ariani Dwijayanti, mengatakan, puncak dari kueri penelusuran terkait Ramadhan terjadi jelang Lebaran. ”Kata kunci yang sering digunakan pada masa Ramadhan adalah tiket kereta api, Al Quran, dan mudik,” ujar Ariani di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Ariani Dwijayanti

Sebanyak 61 persen masyarakat Indonesia menggunakan aplikasi atau situs yang terkait dengan Islam untuk membantu kelancaran ibadah Ramadhan sehari-hari. Salah satunya, mereka menggunakan internet untuk mencari jadwal shalat yang akurat.

Adapun kebiasaan pengguna internet di Indonesia pada masa Ramadhan adalah mencari informasi seputar kegiatan keagamaan, seperti puasa dan doa, donasi atau zakat, serta khotbah. Mereka juga tertarik melihat video di Youtube yang terkait dengan Ramadhan.

Adapun konten Ramadhan yang digemari ialah video musik Ramadhan, tutorial tata rias yang dapat diterapkan untuk buka bersama, tutorial memasak untuk makanan berbuka puasa dan sahur, serta komedi seputar Ramadhan.

Konsumsi video daring secara umum meningkat selama Ramadhan. Kueri penelusuran Youtube meningkat hingga 40 persen dibandingkan bulan reguler. Penelusuran konten keagamaan pun meningkat 1,5 kali lipat di Youtube dan kenaikan waktu tonton video keagamaan naik sebesar 48 persen.

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO–Google Indonesia memaparkan, pengguna internet di Indonesia lebih tertarik mencari informasi terkait keagamaan pada masa Ramadhan, Kamis (3/5/2018) di Jakarta.

Masyarakat Indonesia juga menggunakan internet untuk mencari informasi terkait dengan kegiatan pada masa Ramadhan, seperti donasi atau zakat dan berbuka puasa.

Kueri penelusuran zakat pada 2017 meningkat 2,6 kali lipat dibandingkan tahun 2016. Kueri tersebut digunakan untuk mencari tahu cara menunaikan zakat, jumlah zakat yang harus dibayarkan, dan ke mana zakat dapat diberikan.

Adapun tradisi berbuka puasa bersama juga berpengaruh terhadap pengguna internet di Indonesia. Penelusuran terkait makanan meningkat 220 persen lebih banyak pada masa Ramadhan. Kueri penelusuran tentang ”bersantap di luar” bertumbuh sebesar 20 persen selama Ramadhan pada 2017. Restoran cepat saji menjadi pencarian utama untuk berbuka puasa.

E-dagang
Selain untuk mencari informasi dan melihat konten terkait Ramadhan, pengguna internet di Indonesia tertarik pada barang-barang yang akan digunakan pada masa Lebaran. Lima promosi yang sering dicari pengguna internet di Indonesia ialah ritel dan grosir, perjalanan, gawai dan alat elektronik, e-dagang, serta kartu kredit.

VP Marketing Bukalapak Bayu Syerli mengatakan, masyarakat Indonesia akan berbondong-bondong mencari gawai seharga Rp 1 juta hingga Rp 2 juta jelang Lebaran. ”Barang elektronik lain yang banyak dicari ialah mesin cuci, lemari es, dan jam tangan,” ujarnya.

Bayu menyebutkan, mereka tertarik mencari barang-barang baru. Namun, setelah masa Lebaran usai, penjual gawai dan barang elektronik bekas pun meningkat.

Selain gawai dan barang elektronik, masyarakat Indonesia juga tertarik mencari busana seperti baju koko dan sepatu baru. Barang lain yang laku keras di Bukalapak adalah sajadah.

Adapun peningkatan pembeli barang di e-dagang terjadi jelang Lebaran atau setelah mendapat tunjangan hari raya (THR). Informasi terkait dengan THR pun meningkat pada minggu ketiga masa Ramadhan.–PRAYOGI DWI SULISTYO

Sumber: Kompas, 3 Mei 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB