Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan mayoritas pekerja di Indonesia adalah lulusan Sekolah Dasar (SD). Sedangkan pekerja lulusan perguruan tinggi justru paling rendah.
Kepala BPS Rusman Heriawan menyatakan penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, lulusan SD mencapai 55,12 juta orang pada Februari 2011, naik dari Agustus 2010 yang sebesar 54,51 juta orang. ”SD ke bawah masih dominan 49,53%. Angkatan kerja ini juga akan tetap menguat karena umur harapan hidup orang,” kata Rusman.
Menurutnya, ada kecenderungan setiap orang yang berumur 60 tahun tidak pensiun tetapi masih menjadi angkatan kerja. Hal ini, kata dia, bisa menjadi masalah karena akan terjadi perebutan lahan kerja antara orang tua dan orang muda. ”Zaman dulu, lulusan SD bisa jadi direktur. Tapi sekarang sarjana yang punya ijazah saja susah cari kerja,” kata Rusman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rusman memaparkan angkatan kerja yang lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mencapai 21,22 juta orang pada Februari 2011. Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) capai 16,35 juta orang, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 9,73 juta orang, Diploma I/II/III 3,32 juta orang, dan Universitas 5,54 juta orang.
Menurutnya, tingginya angka lulusan SD menciptakan perlombaan dalam bursa kerja. ”Angkatan kerja sudah diprediksi, itu sudah pasti kalau ekonomi tidak bisa diimbangi, ini jadi mimpi buruk buat kita, pengangguran,” cetusnya.
Namun, Rusman menilai, tingkat pengangguran Indonesia masih bisa dikendalikan. Pasalnya, ekonomi Indonesia tumbuh cukup tinggi pada kuartal I/2011 yang mencapai 6,5 persen. ”Itu suatu yang baik untuk bisa mengimbangi angkatan kerja,” kata dia.
Pada Februari 2011, Rusman memaparkan, jumlah angkatan kerja mencapai 119,4 juta orang, atau bertambah sekitar 2,9 juta orang dibanding Agustus 2010. Adapun jumlah penduduk yang bekerja mencapai 111,3 juta orang atau bertambah 3,1 juta orang dibanding Agustus 2010.
”Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 6,8 persen, turun dibanding TPT agustus 2010 yang sebesar 7,14 persen dan TPT Februari 2010 sebesar 7,41persen,” jelasnya.
Menurutnya, dalam setahun terakhir hampir semua sektor mengalami kenaikan jumlah pekerja, kecuali sektor pertanian dan transportasi.
”Masing-masing mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 360 ribu orang (0,84 persen) dan 240 ribu orang (4,12 persen). Sektor pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan sektor industrisecara berurutan menjadi penampung terbesar tenaga kerja pada Februari 2011,” jelasnya.
Rusman menilai, pertambahan pekerja di sektor pertanian tidak terlalu signifikan dibanding sektor industri. Pasalnya, penyerapan kerja di pertanian cenderung infomal dan bobotnya tidak besar bagi PDB.
”Sektor pengangkutan dan komunikasi itu 6,6 persen kontribusinya terhadap PDB. Bandingkan dengan industri yang cuma naik 5 persen tetapi bobotnya di PDB 24 persen,” cetusnya. (J10-80)
Sumber: Suara Merdeka, 6 Mei 2011