Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang menciptakan sebuah aplikasi guna membantu pelajar memahami jenis-jenis majas atau gaya bahasa. Majas biasanya menjadi salah satu materi di pelajaran Bahasa Indonesia siswa SD-SMA.
Aplikasi majas berbasis Android itu diciptakan Dini Anggita Sumantri dan Wulan Ria Anggraini. ”Nama aplikasinya 1001 Majas. Tujuan aplikasi ini untuk membantu murid, terutama anak SD, agar mereka mudah mengenali majas,” ujar Dini, penggagas aplikasi itu, Selasa (22/5/2018), dalam siaran persnya.
DOKUMENTASI UMM–Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang penemu aplikasi 1001 Majas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dini mengatakan, ide membuat aplikasi 1001 Majas itu muncul dari fenomena akrabnya anak zaman sekarang dengan gawai dibandingkan buku. Untuk mewujudkan inovasi aplikasi majas tersebut, Dini dan Wulan mengajak seorang mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik UMM bernama Shodiq Imam Purnomo ke dalam tim untuk mematangkan konsep.
Menyadari bahwa ketiganya belum begitu mahir membuat dan menyempurnakan aplikasi, mereka pun berinisiatif mencari bantuan. Untuk pembuatan aplikasi, ketiganya menggandeng mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Farih Nazihullah, sedangkan konsep isi aplikasi ataupun komik mereka dibantu mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Faisal Hidayat.
Berkat kolaborasi apik ini, aplikasi pun berhasil terwujud. Wulan mengatakan, aplikasi yang digagasnya bersama tim memiliki tiga menu utama, yaitu materi, permainan, dan komik. Tiga menu utama tersebut sengaja mereka kemas ke dalam satu aplikasi guna membuat pengguna betah belajar majas.
Dalam menu permainan terdapat tiga pilihan, yaitu Sang Jagoan, Teka-teki Silang, dan Jodoh Kata. Di sini, pelajar diajari memahami majas dengan model teka-teki dan permainan.
Dalam menu komik, pelajar diajak memahami majas dalam model cerita. ”Yang ini, majasnya dimasukkan ke dalam cerita,” kata Dini, mahasiswa asal Sangatta, Kalimantan Timur, ini.
Saat ini, tim sedang menyiapkan 20 cerita untuk dimasukkan dalam aplikasi komiknya. Komik yang sudah terangkai nantinya akan disusun dalam aplikasi. ”Aplikasi ini kami ajukan dalam PKM 2018 Bidang Karsa Cipta. Kami juga mengusahakan aplikasi ini bisa diunduh di Play Store dan App Store segera,” kata Wulan.–DAHLIA IRAWATI
Sumber: Kompas, 22 Mei 2018