Mahasiswa Didorong Terus Kreatif

- Editor

Rabu, 4 Juli 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir berharap mahasiswa tidak sekadar meraih gelar saat menempuh pendidikan. Mereka harus selalu berpikir kreatif agar siap memasuki dunia bisnis atau industri setelah menyelesaikan pendidikannya.

”Jangan sampai hanya berpikir bisa mendapatkan gelar, tetapi bagaimana bisa mendapat nilai ke depan sehingga bisa memasuki dunia bisnis yang sesuai dengan kondisi yang nyata. Ini penting. Hal ini bisa mendorong Indonesia menjadi lebih baik,” tutur Nasir saat berpidato dalam Lustrum Ke-6 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), di Yogyakarta, Senin (2/7/2018).

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO–Mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengikuti acara pelepasan peserta Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di Lapangan Pancasila, Kampus UGM, Yogyakarta, Sabtu (23/6/2018). Sebanyak 5.992 mahasiswa akan mengikuti KKN PPM untuk menggugah empati, sekaligus mencari solusi terhadap berbagai permasalahan di masyarakat tempat mereka tinggal selama dua bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin kompleks dari hari ke hari. Tidak hanya perubahan iklim, pencemaran, kerusakan lingkungan, serta berkurangnya sumber daya alam. Manusia juga harus menghadapi disrupsi teknologi yang mengancam penyediaan lapangan kerja dan praktik ekonomi konvensional.

Panut mencontohkannya lewat kehadiran kecerdasan buatan yang memunculkan berbagai jenis pekerjaan baru. Hal itu menuntut seluruh sivitas akademika untuk memiliki kompetensi atau literasi baru yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan harus senantiasa menyesuaikan perkembangan yang terjadi.

”Kondisi ini harus direspons perguruan tinggi melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan sistem pembelajaran yang sesuai dengan masa kini,” lanjutnya.

Panut menyatakan, dengan demikian, mahasiswa pun didorong untuk lebih inovatif melalui berbagai riset yang bisa dilakukan. Hasil-hasil riset itu juga hendaknya tidak sekadar berupa gagasan pengetahuan, tetapi juga bisa diaplikasikan dalam kehidupan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia.

ARSIP UGM–Tim Mino Universitas Gadjah Mada menorehkan prestasi di tingkat dunia dengan menjuarai kompetisi dunia bertajuk Ideas for Action 2018.

Terkait hal itu, Nasir menyampaikan, riset yang dilakukan mahasiswa itu tidak cukup berhenti pada publikasi. Hal yang terpenting adalah bagaimana hasil-hasil riset itu bisa dihilirisasi dan dikomersialkan sehingga bisa membawa manfaat bagi masyarakat.

Kepala Program Studi Magister Manajemen UGM T Hani Handoko menyebutkan, pihaknya selalu mendorong mahasiswanya untuk bersiap menghadapi dunia kerja dan memunculkan wirausaha-wirausaha. Hal itu dilakukan lewat tiga komponen utama dalam perumusan program pendidikan, yaitu being, knowing, dan doing.

Hani menjelaskan, being diberikan kepada mahasiswa pada semester pertama. Di situ, mahasiswa diarahkan untuk mengenali diri dan minatnya. Knowing diberikan di semester kedua. Setelah mahasiswa mengenali minatnya, ia baru diajak untuk mempelajari minatnya itu sehingga arah belajarnya jelas. Kemudian, doing merupakan praktik kerja yang diberikan pada semester selanjutnya untuk menutup kesenjangan antara teori dan praktik.

”Kami bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia, bahkan di luar negeri, untuk menampung mahasiswa kami mempraktikkan apa yang mereka pelajari di kelas. Pembelajaran akan terjadi ketika konsep dalam kelas bertemu dengan praktik di lapangan,” ujar Hani.–NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sumber: Kompas, 3 Juli 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa
Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap
Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab
Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan
Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara
Surat Panjang dari Pinggir Tata Surya
Ketika Matahari Menggertak Langit: Ledakan, Bintik, dan Gelombang yang Menggetarkan Bumi
Arsitektur yang Bertumbuh dari Tanah, Bukan dari Langit
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 13:01 WIB

Habibie Award: Api Intelektual yang Menyala di Tengah Bangsa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Di Balik Lembar Jawaban: Ketika Psikotes Menentukan Jalan — Antara Harapan, Risiko, dan Tanggung Jawab

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Tabel Periodik: Peta Rahasia Kehidupan

Minggu, 27 Juli 2025 - 21:58 WIB

Kincir Angin: Dari Ladang Belanda Hingga Pesisir Nusantara

Berita Terbaru

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Tarian Terakhir Merpati Hutan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:23 WIB

Fiksi Ilmiah

Cerpen: Hutan yang Menolak Mati

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:10 WIB

etika

Cerpen: Lagu dari Koloni Senyap

Kamis, 16 Okt 2025 - 10:46 WIB