Lebah Komersial Ancam Lebah Liar

- Editor

Selasa, 20 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdagangan lebah madu dan penyerbuk tanaman hasil penangkaran bisa membahayakan populasi lebah liar. Penelitian tim Universitas Exeter, Inggris, menyebutkan, lebah-lebah penangkaran membawa sejumlah penyakit dan virus yang bisa menulari koloni lebah liar.


Penyakit yang dibawa koloni lebah madu, di antaranya parasit tungau Varroa dan virus yang bisa merusak sayap, seperti dialami jenis tawon besar liar. Studi itu dipublikasikan pada Journal of Applied Ecology, yang mengkaji data hasil sejumlah penelitian untuk melihat beragam penyakit menular ke lebah di habitat liar. ”Penelitian kami menyoroti pentingnya mencegah pelepasan penyerbuk komersial sakit ke alam liar,” kata pemimpin penelitian Dr Lena Wart, seperti dikutip BBC News, Senin (19/1). Bermacam penyakit yang dibawa lebah komersial sebenarnya bisa dicegah dengan pengawasan ketat dan manajemen yang baik. Menurut Vanessa Amaral-Rogers dari lembaga amal, Buglife, pemerintah perlu segera mengubah aturan mengenai impor lebah. Jika tak segera ditangani, populasi lebah madu liar tak akan lama lagi ada di Inggris dan Wales. (BBC/GSA)
————————–
Kura-Kura Moncong Babi Dijual

Upaya penyelundupan 2.350 kura-kura moncong babi (Carotachelys insclupta) ke Shanghai, Tiongkok, digagalkan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pengiriman satwa yang dilindungi tersebut melalui jalur udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, oleh warga negara asing. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sekitar 2.350 kura-kura moncong babi disisipkan ke dalam 10 kotak styrofoam bersama dengan pengiriman kepiting bakau. ”Ini jelas menyalahi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya,” kata Kepala BKIPM Narmoko Prasmadji, Senin (19/1), di Jakarta. Pihak BKIPM telah melimpahkan berkas acara kasus penyelundupan kura-kura moncong babi tersebut kepada Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara RI. Terkait dengan hal itu, badan tersebut telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (NAD)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sumber: Kompas, 19 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 23 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB