Layanan Informasi Berbasis ”Web” untuk Menyejahterakan Nelayan

- Editor

Jumat, 20 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional meluncurkan Sistem Embaran Maritim (Semar). Sistem ini adalah layanan informasi berbasis web untuk mendukung keselamatan pelayaran dan meningkatkan produksi perikanan tangkap Indonesia.

Peluncuran itu dilakukan di Kantor Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/10). Pada kesempatan yang sama, ikut diresmikan juga pusat data sains antariksa yang diberi nama Informasi di Graha Pranata Sains dan Teknologi Atmosfer (Indraprasta).

”Semar memberi informasi yang dapat diandalkan melalui citra satelit, salah satunya terkait zona potensi penangkapan ikan. Nelayan akan mendapat koordinat kawasan banyak ikan, berikut data arus dan gelombang laut di sana. Kami berharap keselamatan nelayan pun lebih terjamin lewat sistem ini,” kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin seusai acara peluncuran, Kamis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sistem ini, kata Djamaluddin, mulai dikembangkan sejak 2015. Dalam penerapannya, Lapan bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Yogyakarta. Kerja sama tersebut dilakukan selama tiga tahun, periode 2015-2018.

Djamaluddin mengatakan, informasi yang disajikan dalam Semar meliputi informasi atmosfer (awan, hujan, angin, tekanan udara, suhu udara, dan kelembaban udara), informasi lautan (suhu muka laut, arus laut, gelombang laut, dan pasang surut), serta informasi posisi kapal dan komunikasi radio.

”Data itu diolah dan selanjutnya diberikan kepada pengelola pelabuhan dan dinas kelautan dan perikanan setempat,” kata Djamaluddin.

KOMPAS/SAMUEL OKTORA–Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin (ketiga dari kiri) menekan tombol tanda peluncuran Sistem Embaran Maritim (Semar) di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/10). Berdiri dari kiri ke kanan, Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lapan Halimurrahman, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha UPT Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng Dinas Kelautan dan Perikanan Yogyakarta Catur Nur Amin, Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Lapan Afif Budiyono, serta Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nelly Florida Riama.

Dengan data itu, syahbandar atau kepala pelabuhan bisa menentukan sikap memberi izin berlayar atau tidak pada pengemudi kapal. Posisi kapal juga dapat terpantau oleh pihak syahbandar sehingga dapat menjamin keamanan nelayan selama di lautan.

”Apabila terjadi masalah seperti kerusakan mesin kapal, regu penolong akan lebih mudah menuju lokasi nelayan yang membutuhkan pertolongan,” kata Djamaluddin.

Pihak dinas kelautan dan perikanan di daerah juga akan mendapat informasi itu. Selanjutnya, informasi itu disampaikan kepada nelayan. Selain menjadi bekal keselamatan di laut, Djamaluddin mengatakan, informasi itu sangat berguna menjaga efisiensi penggunaan perbekalan baik makanan, air minum, es, maupun bahan bakar minyak.

”Diharapkan sistem ini juga dapat diterapkan oleh daerah lainnya di Indonesia. Saat melaut, nelayan tak perlu lagi mencari ikan, tetapi pergi menangkap ikan,” ucap Djamaluddin.

Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan Halimurrahman mengatakan, lewat penerapan Semar, penggunaan rumpon untuk menangkap ikan diharapkan tidak digunakan lagi oleh nelayan. Nelayan diharapkan tak mengandalkan jebakan ikan, tapi sudah tahu di mana kawasan banyak ikan.

”Lagi pula, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melarang penggunaan rumpon karena akan mengubah sistem habitat natural ikan,” ucap Halimurrahman.

Halimurrahman juga menyinggung, Semar dapat memberikan informasi zona potensi penangkapan ikan mengacu pada data suhu muka laut, pertemuan arus laut, juga kawasan yang banyak klorofil.

”Akan tetapi, untuk saat ini Semar belum bisa menginformasikan jenis ikan apa yang ada di sana. Sistem ini akan terus dikembangkan,” ujar Halimurrahman.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nelly Florida Riama menambahkan, pihaknya ikut menyuplai data terkait cuaca, arus, dan gelombang laut.

”Sebelumnya data ini sudah rutin kami berikan kepada pengelola pelabuhan ataupun jajaran dinas keluatan dan perikanan, tapi lewat sistem ini kami kolaborasikan dengan rekan-rekan di Lapan,” ucap Nelly.

Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng di Dinas Kelautan dan Perikanan Yogyakarta Catur Nur Amin yang turut hadir dalam peluncuran Semar mengatakan, untuk pengadaan sejumlah fasilitas tahun 2016, di antaranya pemasangan pemantau cuaca otomatis dan server, pihaknya telah menginvestasikan sekitar Rp 1 miliar melalui APBD Provinsi Yogyakarta. Dia berharap banyak nelayan hidup sejahtera saat terjamin hasil tangkapan dan keamanannya di laut.–SAMUEL OKTORA

Sumber: Kompas,20 Oktober 2017

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 6 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB