Laut di Sekitar PLTN Mulai Terkontaminasi

- Editor

Minggu, 27 Maret 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Krisis nuklir akibat rusaknya PLTN Fukushima Daiichi semakin mengkhawatirkan setelah laut di sekitar PLTN hingga radius ratusan meter mulai terkontaminasi material radioaktif. Pengukuran pada Sabtu (26/3) menunjukkan, tingkat radiasi isotop iodin-131 di laut mencapai 1.250 kali lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang diizinkan. Sementara kadar isotop cesium-137 mencapai 80 kali lipat di atas batas normal.

Pihak Tokyo Electric Power Co (Tepco), operator PLTN tersebut, menyatakan, level radiasi di laut itu melonjak hingga sepuluh kali lipat dibandingkan dengan hasil pengukuran beberapa hari lalu. Badan Keselamatan Industri dan Nuklir Jepang (NISA) menyatakan, meminum setengah liter air tawar dengan kadar radiasi tersebut akan membuat seseorang mendapatkan dosis radiasi yang normalnya didapatkan selama satu tahun.

Meski demikian, NISA menambahkan, kontaminasi tersebut tidak akan membahayakan kehidupan laut ataupun masuk ke produk perikanan yang biasa dimakan manusia. ”Secara umum materi radioaktif yang masuk ke laut akan langsung tersebar karena gelombang laut. Jadi, kadar kontaminasi ini tidak cukup besar untuk bisa terserap rumput laut atau kehidupan laut lain,” tutur juru bicara NISA, Hidehiko Nishiyama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kontaminasi laut juga belum menyebar terlalu luas. Pengukuran pada jarak hingga 30 kilometer ke tengah laut menunjukkan, tingkat radiasi normal.

Lonjakan radiasi di air laut ini memunculkan pertanyaan baru, dari mana sumber kontaminasi tersebut. Pekan lalu, pihak NISA menegaskan bahwa air yang berfungsi mendinginkan teras reaktor tetap berada di dalam lapisan pelindung bagian dalam reaktor dan tidak akan tumpah keluar, apalagi mengalir ke laut.

Namun, sejak insiden terlukanya dua petugas Tepco akibat terperosok genangan air radioaktif di ruang bawah tanah reaktor Unit 3, Kamis, muncul kekhawatiran lapisan pelindung reaktor telah retak atau pecah sehingga air pendingin itu tumpah keluar.

Kontaminasi meluas

Kontaminasi radiasi dari PLTN Fukushima Daiichi ini terus ditemui dalam bahan makanan. Kali ini daun selada merah yang dijual di pasar di Nagoya, Prefektur Aichi, sekitar 450 kilometer sebelah barat daya Fukushima, diketahui memiliki tingkat radiasi di atas normal.

Kadar radiasi daun selada yang berasal dari Koga, Prefektur Ibaraki, itu mencapai 2.300 becquerel (Bq) per kilogram, di atas batas normal 2.000 Bq per kg. Meski selada adalah sayuran yang dilarang dikirim keluar dari Prefektur Fukushima, larangan yang sama belum diberlakukan di Ibraki, tetangga Fukushima.

Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano mendesak masyarakat tidak panik karena kadar radiasi tersebut belum menimbulkan ancaman kesehatan apabila makanan yang terkontaminasi itu dimakan manusia. Meski demikian, masyarakat Jepang sendiri sudah telanjur ketakutan dengan bahaya radiasi.

Truk-truk pengangkut bahan makanan kini sudah tidak berani masuk ke daerah dalam radius 30 km dari PLTN Fukushima. Akibatnya, penduduk yang masih bertahan tinggal di kawasan tersebut kini kesulitan pangan. ”Hidup makin sulit di sini. Listrik, gas, dan air bersih semua mengalir normal, tetapi kami tidak punya makanan,” kata Sadayasu Abe, pejabat Pemerintah Kota Minamisoma yang terletak 30 km di utara PLTN.

Pasokan makanan darurat berupa beras, mi instan, air minum kemasan, dan makanan kaleng bagi 10.000 warga yang masih bertahan terpaksa didrop oleh tentara dan sukarelawan ke delapan titik di kota itu. Edano, Jumat, menganjurkan warga hingga radius 30 km dari PLTN bermasalah tersebut mengungsi secara sukarela karena situasi yang makin sulit ini.(AFP/Reuters/AP/DHF)

Sumber: Kompas, 28Maret 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB