Prakarsa pendirian perguruan tinggi negeri di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat, memasuki babak baru yang lebih konkret. Pemerintah Kota Bima menyediakan lahan 4 hektar untuk lokasi pembangunan kampus PTN tersebut.
Prakarsa pendirian perguruan tinggi negeri atau PTN di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat, memasuki babak baru yang lebih konkret. Wali Kota Bima, H Muhammad Lutfi, menyediakan lahan seluas 4 hektar sebagai lokasi pembangunan kampus perguruan tinggi tersebut.
DOKUMENTASI PEMKOT BIMA–Wali Kota Bima Muhammad Lutfi (kiri) beraudiensi dengan Komite Pendirian Perguruan Tinggi Negeri di Bima yang dipimpin Prof Dr Ahmad Thib Raya MA (kedua dari kiri), di Kantor Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (18/11/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, mantan anggota Komisi VIII DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat itu menyediakan dana pendamping Rp 10 miliar melalui APBD tahun 2020.
“Ini bukti komitmen pemerintah setempat untuk mewujudkan hadirnya PTN di Bima,” ujar Juru Bicara Tim Forum Ilmuwan Bima Dompu M Dahlan Abubakar, dalam keterangannya kepada Kompas, Minggu (24/11/2019).
Senin pekan laku, Dahlan mengikuti audiensi Komite Pendirian PTN di Bima — yang dipimpin Prof Dr Ahmad Thib Raya MA — di ruang kerja Wali Kota Bima. Pada kesempatan itu, Wali Kota antusias menyambut prakarsa pendirian PTN di Bima karena dapat memberikan efek ganda bagi terbukanya wawasan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi Kota Bima bagi daerah setempat. Kehadiran PTN diharapkan membuka lapangan kerja seperti fasilitas akomodasi, transportasi, dan aneka kebutuhan lainnya.
“Mengingat dampak positifnya itulah saya langsung merespons positif gagasan pendirian PTN ini,” kata Lutfi.
Ahmad Thib Raya menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas antuasiasme Wali Kota Bima. Ia menjelaskan, terwujudnya PTN di Bima, secara langsung Wali Kota sudah membuat babak sejarah baru yang dikenang masyarakat sepanjang sejarah Daerah Bima.
Kolaborasi
Melengkapi audiensi di Pemerinta Kota Bima, Ahmad Thib Raya dan tim Forum Ilmuwan Bima Dompu Senin pekan lalu melanjutkan safari ke kantor Bupati Bima Damayanti Putri. Unsur Komite, Pemkot, dan Pemkab Bima akan berkolaborasi dalam tim kecil menghadirkan PTN, yang awalnya berupa Institut Agama Islam Negeri (IAIN), yang kelak menjelma sebagai Universitas Islam Negeri (UIN) Bima.
Tokoh masyarakat setempat Muhammad Nur berpendapat, kehadiran PTN di Bima akan memajukan peradaban di daerah Bima. “Kita berharap Pemkot dan Pemkab Bima mengukir sejarah yang akan dikenang sepanjang masa,” kata Nur.
DOKUMENTASI PEMKAB BIMA–Bupati Bima Indah Damayanti (ketiga dari kiri) beraudiensi dengan Komite Pendirian Perguruan Tinggi Negeri di Bima di kantor Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (18/11/2019).
Seperti diberitakan sebelumnya, akhir Agustus 2019 lalu, Gubernur NTB Zulkifliemansyah dan Forum Ilmuwan Bima-Dompu se-Indonesia mendorong berdirinya perguruan tinggi negeri di wilayah Bima-Dompu. Sejumlah langkah teknis disiapkan guna menghadirkan lembaga pendidikan tinggi negeri yang representatif untuk pengembangan sumber daya manusia dan wilayah tersebut.
Membangun daerah
Keseriusan Gubernur Zulkifliemansyah itu dikemukakan dalam sebuah sarasehan yang diikuti sekitar 40 profesor dan doktor asal Bima-Dompu di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, akhir Agustus lalu. Sarasehan dua hari tersebut secara khusus bertujuan menyamakan visi pendirian sebuah PTN di Bima-Dompu. Para peserta forum merupakan ilmuwan asal Bima-Dompu yang berkiprah di berbagai wilayah Tanah Air.
Zulkifliemansyah yang juga mantan anggota DPR menghargai forum tersebut sebagai upaya mengaktualisasikan kepedulian para tokoh guna membangun daerah asal. Ia menekankan, lembaga pendidikan yang akan dibangun harus memiliki ciri khas dan yang menganut kearifan lokal.
Para anggota dan kolega Forum Ilmuwan Bima-Dompu se-Indonesia sepakat untuk mendorong berdirinya STAIN dengan melobi pengelola sekolah tinggi swasta sebagai embrio dari sekolah tinggi swasta yang sudah ada. Alternatif lainnya, beberapa prodi yang sudah ada dapat dilengkapi untuk mendirikan STAIN yang baru dan kelak menjadi UIN. Selain itu, forum tetap menggagas pendirian Universitas Negeri Bima.
Kaharuddin dari tim perumus menjelaskan, forum akan segera mendorong terwujudnya politeknik pertambangan sebagaimana diusulkan oleh Gubernur NTB.
Untuk mematangkan prakarsa ini, forum membentuk sejumlah tim teknis, yakni tim lobi Jakarta diketuai Hamdan Zoelva, tim Provinsi NTB dipimpin Prof Nasir, tim percepatan pembentukan Poltek Pertambangan dipimpin Arsyad Abdul Gani, serta tim sinergi antara pemerintah kabupaten dan kota di Bima dan Dompu.
DOKUMENTASI FORUM ILMUWAN BIMA-DOMPU–Gubernur NTB Zulkifliemansyah (kedua dari kiri), didampingi Ketua Forum Ilmuwan Bima-Dompu se-Indonesia Prof Dr Ahmad Thib Raya MA (kiri), dalam sebuah sarasehan yang diikuti 40 profesor dan doktor asal Bima-Dompu di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, akhir Agustus lalu.
Oleh NASRULLAH NARA
Editor NASRULLAH NARA
Sumber: Kompas, 24 November 2019