Kontribusi Peneliti Indonesia Minim

- Editor

Rabu, 23 Juni 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kontribusi para peneliti Indonesia pada pengembangan ilmu secara internasional masih rendah. Hal ini, antara lain, disebabkan minimnya karya ilmiah peneliti Indonesia pada jurnal-jurnal internasional.

Sebagai perbandingan, artikel ilmiah yang disumbangkan ilmuwan Singapura sekitar 10.000 artikel per tahun, Thailand 5.500, dan Malaysia 3.500. ”Adapun Indonesia belum mencapai 1.000 artikel per tahun,” kata Prof Mien A Rifa’i dari anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dari Pusat Penelitian Nasional Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam Seminar Hak Cipta dan Penerbitan Jurnal di Jakarta, Selasa (22/6).

Ia mengatakan, situasi jurnal ilmiah di Indonesia banyak kelemahan, antara lain tirasnya sangat rendah, hanya sekitar 300 eksemplar, tidak dilanggani perpustakaan utama, tidak dijadikan acuan mahasiswa, hanya menggunakan bahasa Indonesia, dan tidak dikelola profesional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prof Riris K Toha Sarumpaet, Guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, mengatakan, etika dalam penelitian serta pengutipan karya ilmiah di kalangan akademisi masih lemah. Padahal, kejujuran dan etika dalam dunia akademis merupakan hal yang utama. (THY)

Sumber: Kompas, Rabu, 23 Juni 2010 | 04:38 WIB

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB