“Alat Praktik Memang Belum Memadai dan Terbatas, Tetapi Kami Punya Laboratorium Alam yang Luas”
EKSPANSI bisnis nasional dan internasional makin tinggi di Kaltim. Supaya tidak jadi penonton di rumah sendiri, Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA), Universitas Mulawarman (Unmul), mendirikan Konsentrasi Geofisik Geologi di Program Studi Fisika. Saat ini, jumlah mahasiswa di konsentrasi tersebut masih sehitungan jari. Namun, mereka punya semangat membangun daerah tanpa harus kuliah di luar Pulau Kalimantan. Angkatan pertama konsentrasi ini hadir 2011 lalu. Memiliki 24 mahasiswa, enam di antaranya perempuan.
Meskipun konsentrasi pendidikan baru dibuka, mereka tak minder. Mereka justru bangga kuliah di Unmul dengan harapan bisa mengisi lowongan di tenaga yang selama ini diisi lulusan perguruan tinggi dari Pulau Jawa. “Memang kami belum punya alat praktik memadai. Tetapi kami punya laboratorium alam yang luas,” terang Sandi Dharma Saputra dari konsentrasi Geofisik Geologi.
Laboratorium alam yang dimaksud seperti gunung batu putih di Jalan Perjuangan. Mereka bisa kapan saja ke bukit tersebut. Dalam ilmu geologi geofisika, bukit batu bisa menjadi tujuan wisata geologi internasional.
“Mahasiswa dari Pulau Jawa jauh-jauh ke sini. Sementara kami sebentar saja sampai,” ucapnya. Kaltim memang punya alam yang mendukung untuk praktik ilmu geologi. Semangat mereka bertambah dengan akses komunikasi dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui organisasi nasional, mereka menjaga informasi tentang perkembangan ilmu geologi dari ahli-ahli geologi. Laboratorium mahasiswa konsentrasi Geofisik Geologi belum memiliki alat yang lengkap. Mereka harus bergantian menggunakan peralatan praktik yang jumlahnya terbatas. Kompas geologi, palu, dan sebagainya, dipinjam dari dosen atau laboratorium fakultas. “Pakai palu gantian. Inginnya cepat punya laboratorium jadi enggak bawa batu ke indekos terus,” terang Muhammad Akbar Agang, mahasiswa konsentrasi Geofisik Geologi.
Kedua mahasiswa berharap besar bisa andil dalam pembangunan daerah. Terutama masuk dalam pekerja di penggarapan ladang minyak dan gas. Sandi dan Akbar menjadi dua mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan. Sebagai angkatan perintis, mereka berusaha membentuk himpunan mahasiswa. Melalui organisasi internal, mereka ingin berkomunikasi dengan himpunan dari universitas lain. Dengan demikian, mahasiswa bisa saling mengisi dan bertukar informasi berkaitan isu-isu kampus maupun daerah.(her/fel)
Sumber: Kaltim Pos, Minggu, 24 Maret 2013 – 18:32:21