Kompetisi Shell Eco-Marathon, Tim Mahasiswa Indonesia Bertarung di Lomba Rancang Bangun Mobil Masa Depan

- Editor

Jumat, 9 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 26 tim mahasiswa rancang bangun mobil masa depan dari 20 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2018 di Singapura.

Tahun ini merupakan keikutsertaan yang kesembilan kali bagi Indonesia di kompetisi tahunan yang diprakarsasi oleh Shell, perusahaan energi multinasional. Kompetisi berlangsung pada 8-11 Maret 2018 di Changi Exhibition Centre, Singapura. Kompetisi bertajuk ”Make the Future Singapore 2018” ini diikuti 126 tim dari 18 negara.

Di Shell Eco-marathon 2018, Indonesia menjadi negara pengirim tim terbanyak, yakni 26 tim. Yang berikutnya ialah Filipina dengan mengirim 17 tim. Selanjutnya ialah Thailand yang mengirim 13 tim. Negara di Asia yang baru bergabung pada tahun ini di kompetisi ialah Kazakhstan yang mengirim 2 tim. Kedua tim dimaksud ialah SU Racing Team dari Satbayev Kazakh National Technical University dan NU Team dari Nazarbayev University.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/FRANS PATI HERIN–Lomba Shell Eco-marathon Asia 2017 di Changi Exhibition Centre, Singapura, Jumat (17/3/2017). Sebanyak 947 mahasiswa dari 123 tim yang berasal dari 20 negara mengekspresikan ide mereka lewat kompetisi mobil hemat energi itu.

Adapun ke-20 kampus di Indonesia yang mengikuti Shell Eco-marathon 2018 ialah Universitas Syiah Kuala (Aceh), Institut Teknologi Medan (Sumatera Utara), dan Universitas Lampung (Lampung)

Selain itu, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Politeknik Negeri Jakarta dari DKI Jakarta serta Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Politeknik Techinal Education Development Center dari Jawa Barat.

KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO–Suasana pameran terbatas untuk kalangan bisnis dan media massa saat berlangsungnya kompetisi rancang bangun mobil masa depan hemat energi Shell Eco-marathon, Kamis (8/3), di Changi Exhibition Centre, Singapura. Di kompetisi tahun ini, Indonesia mengirim 26 tim dari 20 kampus yang akan bersaing dengan 120 tim dari 17 negara di Asia.

Selanjutnya, Universitas Negeri Sebelas Maret dan Universitas Negeri Semarang dari Jawa Tengah, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta dari DI Yogyakarta, serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dari Jawa Timur.

Adapun dari Kalimantan ialah Politeknik Negeri Pontianak dan Universitas Muhammadiyah Pontianak dari Kalimantan Barat serta Universitas Lambung Mangkurat dari Kalimantan Selatan.

Di kompetisi berformat festival yang terbuka untuk umum itu, tim-tim ditantang guna mengeksplorasi solusi transportasi untuk tantangan energi masa kini dan masa depan. Secara sederhana, tim-tim harus merancang dan membangun kendaraan masa depan yang dapat dipacu sejauh mungkin dengan konsumsi energi seminim mungkin.

Pada hari terakhir, Minggu (11/3), juga diadakan Driver’s World Championship Asia. Di sini, yang dilombakan ialah kendaraan yang dapat dipacu secepat mungkin menempuh jarak tertentu dengan konsumsi energi seminim mungkin.

KOMPAS/AMBROSIUS HARTO M–Tim mahasiswa rancang bangun mobil masa depan untuk kompetisi Shell Eco-marathon 2018 di Singapura. Sebanyak 9 dari 26 tim peserta kompetisi dilepas dalam sebuah acara di Yogyakarta, Selasa (27/2).

Dalam kompetisi ada dua kategori rancang bangun. Prototype ialah lomba untuk memaksimalkan efisiensi sumber energi melalui elemen desain inovatif. Urban ialah lomba desain mobil hemat energi dengan kebutuhan riil transportasi perkotaan.

Hanya ada dua jenis sumber energi yang dipakai dalam kompetisi. Pertama, bahan bakar mesin pembakaran dalam meliputi bensin, solar, etanol, dan cairan dari gas alam. Kedua, mobilitas listrik dengan sel bahan bakar hidrogen dan baterai berbasis litium.

Kompetisi ini memperebutkan dua kategori penghargaan. On track atau dalam sirkuit di mana mobil-mobil harus mencatatkan capaian kilometer terjauh dengan konsumsi energi terhemat atau efisiensi energi terbaik. Off track atau luar sirkuit dengan turunan anugerah yakni Inovasi Teknik, Keselamatan, Desain, Komunikasi, Terfavorit Publik lewat pilihan melalui sistem dalam jaringan (online).

Menurut data Shell Eco-marathon sejak 2010, capaian tim-tim Indonesia membaik. Pada 2011, misalnya, dari 28 penghargaan yang diperebutkan, 4 di antaranya diraih Indonesia. Pada 2017, dari 30 penghargaan, 8 diraih oleh Indonesia.

KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO–Pelajar Singapura berada di kawasan tempat berlangsungnya kompetisi rancang bangun mobil masa depan hemat energi Shell Eco-marathon, Kamis (8/3), di Changi Exhibition Centre, Singapura. Di kompetisi tahun ini, Indonesia mengirim 26 tim dari 20 kampus yang akan bersaing dengan 120 tim dari 17 negara di Asia.

Capaian terbaik Indonesia terjadi pada 2016 dengan meraih 7 dari 33 penghargaan. Indonesia menjadi negara terbanyak peraih penghargaan saat itu dengan mengungguli 117 tim dari 17 negara di Asia lainnya.

Selain itu, Indonesia mengirim tiga tim ke Final Driver’s World Championship di London, Inggris. Tim Bumi Siliwangi dari Universitas Pendidikan Indonesia menjadi juara di edisi perdana kejuaraan dunia itu dengan mengalahkan pesaing dari Asia, Amerika, dan Eropa.

Chairman Shell Singapura Goh Swee Chen mengatakan, acara ini penting bagi Singapura dan Asia. Singapura merasa terhormat dalam menyelenggarakan edisi kedua Shell Eco-marathon untuk Asia. Acara ini diharapkan membuka pemahaman publik Asia tentang ide penemuan dan pemanfaatan sumber energi secara hemat untuk kehidupan lebih baik.

Tahun ini Singapura mengirim tim lebih banyak daripada sebelumnya. Singapura mengirim 10 tim dari 7 kampus ternama, yakni Institute of Techinal Education, Nanyang Technological University, National University of Singapore, Republic Polytechnic, Singapore University of Technology and Design, dan Temasek Polytechnic.–AMBROSIUS HARTO DARI SINGAPURA

Sumber: Kompas, 8 Maret 2018

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB