Kerja Sama InteleICU di Indonesia Dijajaki

- Editor

Senin, 7 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Philips, perusahaan yang berbasis di Belanda, menjajaki kerja sama dengan rumah sakit di Indonesia untuk menyelenggarakan program InteleICU, yaitu semacam pemantauan ruang gawat darurat dari jarak jauh. Program ini untuk mengatasi keterbatasan dokter ahli di bidang perawatan pasien kritis dan menekan angka kematian pasien kritis yang dirawat di ruang Intensive Care Unit.

”Kami sudah menjajaki kerja sama InteleICU dengan rumah sakit di Jakarta. Diharapkan dalam waktu dekat ini (tanda tangan kerja sama) terealisasi,” kata Ravi Ramaswamy, Senior Director Head Philips Healthcare, Philips Innovation Campus India, di sela-sela mengunjungi InteleICU di kota Chennai, India, Jumat (4/4).

Ravi mengatakan, tidak semua rumah sakit memiliki dokter intensivis yang khusus menangani pasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), terutama rumah sakit di daerah pinggiran. Di India, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Yovita Arika, hanya ada sekitar 500 dokter intensivis. Di Indonesia lebih sedikit lagi. Dokter intensivis adalah dokter spesialis di bidang pelayanan medis intensif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dokter Ashwin Mani, Direktur Informatika Klinis InteleICU Chennai, mengatakan, pasien yang dirawat di ruang ICU harus ditangani dokter intensivis. Oleh karena keterbatasan jumlah dokter intensivis di India, 50 persen pasien yang dirawat di ruang ICU meninggal. Dengan program InteleICU, angka kematian itu dapat ditekan 30 persen. InteleICU memungkinkan dokter intensivis di lokasi sentral memantau pasien di ruang ICU di beberapa rumah sakit.

InteleICU di Chennai adalah yang pertama di Asia dan didirikan 1 Juni 2013. InteleICU di Chennai berfungsi sebagai pusat pemantauan atau pusat komando serta memfasilitasi pemantauan 25 ruang ICU di empat rumah sakit di daerah pinggiran di India yang berjarak hingga ratusan kilometer dari Chennai. Salah satunya, Rumah Sakit Aditya Warangal yang berada sekitar 500 kilometer dari Chennai.

Dengan menggunakan IntelliSpace Consultative Critical Care (ICCC), pusat pemantauan di Chennai terhubung dengan ruang ICU di empat rumah sakit itu. Dokter intensivis di Chennai secara intensif memantau kondisi pasien yang dirawat di empat rumah sakit yang tidak mempunyai dokter intensivis itu.

Sumber: Kompas, 6 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:44 WIB

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Berita Terbaru

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB

Berita

Ancaman AI untuk Peradaban Manusia

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:44 WIB