Kementerian Ristek dan Dikti Kirim Prototipe ke Industri

- Editor

Senin, 6 Juli 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Periode 2015-2019, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menginventarisasi 632 prototipe karya teknologi. Dari jumlah itu, 15 prototipe diharapkan diproduksi massal industri. Tahun depan, Kementerian Ristek dan Dikti juga akan membantu pendaftaran 1.735 Hak atas Kekayaan Intelektual

“Hilirisasi prototipe akan ditingkatkan jadi 18 tahun 2019, sedangkan HaKI jadi 2.305 yang terdaftar,” ujar Direktur Jenderal Penguatan dan Pengembangan Riset Kementerian Ristek dan Dikti Muhammad Dimyati, di Jakarta, Kamis (2/7).

Saat ini, diidentifikasi lima prototipe, yaitu converter kit bahan bakar gas pada mesin kapal nelayan, penerapan teknologi radar pemantau di laut, pengembangan teknologi industri mesin kendaraan untuk angkutan pedesaan, sistem kontrol kendaraan tempur, dan pengembangan teknologi keamanan forensik. Tahun ini ditargetkan penerapan tiga prototipe ke industri, yaitu converter kit, radar, dan mesin kendaraan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan serangkaian program hilirisasi itu, Kementerian Ristek dan Dikti untuk tahun 2016 akan dapat anggaran Rp 1,5 triliun. Hal tersebut meningkat lima kali lipat daripada sebelumnya.

Keterpaduan program
Pemassalan inovasi riset iptek dari perguruan tinggi dan lembaga riset ke industri itu perlu penanganan terpadu. Hilirisasi hasil penelitian sasaran strategis terpenting periode lima tahun ke depan. “Selain peningkatan mutu pendidikan tinggi,” ujar Menristek dan Dikti Muhammad Nasir.

Keterpaduan bukan hanya program dan anggaran, melainkan juga penyediaan SDM dan fasilitas pendukung serta membangun jejaring. Ini untuk mengatasi terbengkalainya hasil riset dan daya saing industri rendah. Akar masalahnya karena tak ada keterhubungan keduanya.

Untuk mengangkat peringkat perguruan tinggi Indonesia di 500 terbaik di dunia, kata Dimyati, akan didorong publikasi ilmiah dari para periset dan perekayasa di jurnal internasional. “Tahun depan ditargetkan akan dimasukkan 6.230 hasil riset di jurnal internasional hingga 12.000 lebih pada tahun 2019,” ujarnya.

Demi memenuhi target, Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignyo mengatakan, SDM dan fasilitas riset memadai harus disiapkan. “Mobilisasi peneliti akan didorong magang di industri,” katanya. (YUN)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Juli 2015, di halaman 14 dengan judul “Kementerian Ristek dan Dikti Kirim Prototipe ke Industri”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB