Alih Pabrik Gula Olean, Situbondo, menjadi destinasi wisata pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata di wilayah tersebut. Wisatawan akan memiliki tambahan destinasi untuk memperpanjang kunjungan di Situbondo, selain mengunjungi Taman Nasional Baluran.
”Setelah berkunjung ke Taman Nasional Baluran, wisatawan domestik maupun mancanegara bisa mengunjungi PG Olean karena memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam industri gula di Situbondo,” kata Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XI Moch Cholidi, Senin (8/1), di Surabaya.
Alih fungsi ini termasuk salah satu upaya PTPN XI dalam diversifikasi usaha sehingga perlu dibuat nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Situbondo dan PTPN XI. Kerja sama ini sejalan dengan program Pemkab Situbondo yang tengah menggalakkan dan menyiapkan tahun kunjungan wisata 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di PG Olean, lanjut Cholidi, wisatawan bisa melihat mesin produksi gula serta informasi mengenai sejarah perjalanan PG Olean yang didirikan Belanda tahun 1846. ”Setelah mengunjungi Situbondo, wisatawan bakal ingat bahwa Situbondo adalah kota gula,” ujar Cholidi.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan, promosi wisata PG Olean akan dijadikan satu paket dengan Taman Nasional Baluran. Hal itu membuat wisatawan makin tertarik ke Situbondo karena tidak hanya bisa mengunjungi satu lokasi, tetapi satu rute dengan beberapa destinasi.
”Kami berharap makin banyak swasta atau BUMN yang mengembangkan wisata di Situbondo karena sinergi bisa mempercepat pengembangan kawasan wisata. Agen perjalanan akan digandeng untuk mempromosikan paket wisata baru yang selalu bertambah tiap tahun,” ujarnya.
Kami berharap makin banyak swasta atau BUMN yang mengembangkan wisata di Situbondo karena sinergi bisa mempercepat pengembangan kawasan wisata.
Dinas Pariwisata nantinya, menurut Dadang, akan menambah pemandu wisata sehingga wisatawan tidak hanya melihat tempat wisata, tetapi juga punya pengetahuan dan kesan setelah berkunjung ke Situbondo. Para pemandu wisata tersebut akan mengenakan pakaian khas Situbondo agar makin berkesan di mata wisatawan.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA–Pekerja memeriksa dan merawat instalasi mesin yang memproses tebu untuk memproduksi gula di Pabrik Gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017).
Brilliant Johan dari Humas PTPN XI menambahkan, alih fungsi PG Olean tak akan dibarengi dengan pemutusan hubungan kerja karyawan yang bekerja di lingkungan pabrik itu. Jika PG Olean berhenti beroperasi, karyawan akan dialihkan ke PG lain di lingkungan PTPN XI.
PG Olean di Situbondo sudah resmi alih fungsi menjadi wisata heritage dan sudah tidak ada lagi alokasi anggaran pada 2018. Kendati demikian, karyawan dan petani tak perlu resah karena PTPN XI memastikan tidak ada PHK secara massal. ”Karyawan dan petani tebu akan dialihkan lokasi gilingnya,” ujar Brilliant.
Hingga saat ini semua PG di lingkungan PTPN XI sedang melakukan penghitungan ketersediaan bahan baku tebu untuk musim giling 2018 guna memenuhi kebutuhan semua PG. Secara bersamaan, beberapa PG, termasuk Olean, termasuk dalam program diversifikasi bisnis dengan merambah heritage, wisata, dan agrowisata.
Cholidi mengatakan, petani diharapkan terus menanam tebu. Sebab, PG Asembagoes, PG lainnya di Situbondo, mendapatkan investasi Rp 728 miliar untuk peningkatan kapasitas produksi dari 3.000 TCD jadi 6.000 TCD. ”Kebutuhan tebu pasti bertambah sehingga petani tetap terus bertanam,” ujarnya. (ETA/SYA)
Sumber: Kompas, 9 Januari 2018