Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi Campak-Rubella Ditelusuri

- Editor

Rabu, 12 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelidiki kasus meninggalnya seorang siswi sekolah menengah pertama di Kabupaten Bantul beberapa hari sesudah mendapat imunisasi campak-rubela. Kematian siswi itu belum bisa dipastikan terkait dengan pemberian vaksin campak-rubela kepada dirinya.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie, Senin (11/9), di Yogyakarta, mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki penyebab kematian siswi itu. “Kami melakukan audit untuk mencari penyebabnya,” ujarnya.

Siswi yang meninggal itu berinisial NP (14) dan tinggal di Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul. Pada Selasa, 29 Agustus lalu, NP yang merupakan siswi SMP negeri di Kasihan mendapat vaksin measles (campak)-rubela di sekolahnya. Saat diberi vaksin MR, NP dilaporkan sedang kurang sehat dan sedikit demam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seusai divaksin, NP mengalami pusing dan sejumlah gejala lain. Siswi itu kemudian dirawat di sejumlah rumah sakit hingga akhirnya meninggal pada Jumat (8/9). Jenazah NP dikebumikan pada hari Sabtu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Pramudi Darmawan mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian NP. Karena itu, dinas kesehatan setempat belum bisa memastikan apakah kematian NP terkait pemberian vaksin MR. Apalagi, waktu pemberian vaksin dan meninggalnya NP terpaut beberapa hari.

“Disuntiknya tanggal 29 Agustus, sementara meninggalnya 8 September. Jadi, belum bisa disimpulkan apa ada hubungannya (dengan imunisasi MR) atau karena penyakit lain. Bisa juga akibat penyakit lain dan kebetulan ia habis divaksin,” kata Pramudi.

Mengumpulkan data
Untuk mencari penyebab kematian NP, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Bantul telah mengumpulkan data terkait dengan kondisi NP. Data itu nantinya dianalisis dan dibahas bersama para ahli kesehatan untuk mencari penyebab kematian NP.

Pramudi menyebutkan, vaksin MR yang digunakan dalam program imunisasi di Indonesia telah memenuhi standar keamanan dan kesehatan. “Harus diingat, satu botol vaksin MR dipakai untuk 10 orang, bukan satu orang. Jadi, kalau ada masalah di vaksinnya, seharusnya 10 orang itu bermasalah, tetapi ini tidak ada,” ungkapnya.

Menurut Pramudi, program imunisasi MR amat penting untuk mencegah infeksi virus campak dan rubela. “Tujuan program imunisasi ini bagus, yakni melindungi masyarakat dari campak dan rubela,” ujarnya.

Senin siang, Kompas mendatangi rumah keluarga NP untuk mencari informasi mengenai meninggalnya siswi itu. Namun, pihak keluarga menolak memberikan keterangan kepada media.(HRS)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 September 2017, di halaman 14 dengan judul “Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi Ditelusuri”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB