Kebohongan Intelektual, KBRI Kurang Teliti Prestasi Dwi Hartanto

- Editor

Selasa, 10 Oktober 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kedutaan Besar RI di Den Haag, Belanda, tak meneliti secara saksama prestasi akademis Dwi Hartanto sebelum memberikan penghargaan kepada yang bersangkutan pada Agustus 2016. Penghargaan itu hanya didasarkan pada pemberitaan media di Tanah Air tanpa mengecek latar belakang akademis yang bersangkutan.

Hal itu diakui Duta Besar Indonesia untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja dalam percakapan Whatsapp dengan Kompas,Senin (9/10). “Ini sebenarnya blessing in disguise. Kami jadi lebih saksama. Kejadian ini juga jadi pelajaran,” kata Wesaka.

Penghargaan kepada Dwi tahun lalu memantik rasa ingin tahu di kalangan mahasiswa Indonesia, terutama yang sedang belajar di Belanda. Hasil penelusuran mahasiswa di Technische Universiteit Delft, Belanda, tidak menemukan bukti prestasi Dwi sebagaimana yang diberitakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akhirnya KBRI di Den Haag mencabut penghargaan untuk Dwi. Hal itu tertuang dalam surat keputusan tanggal 15 September 2017.

Wesaka mengatakan, berdasarkan penelusuran digital, pemberitaan tentang Dwi sudah ada sejak tahun 2010 yang mengisahkan seorang mahasiswa Indonesia meluncurkan roket di Belanda. Pemberitaan di media menyebut Dwi sebagai mahasiswa pascadoktoral.

Pengakuan Dwi
Dwi dalam surat pernyataan yang bermeterai tanggal 7 Oktober 2017 mengaku belum mendapat gelar doktor karena statusnya masih sebagai mahasiswa S-3 di Fakultas Teknik Elektro, Matematika, dan Ilmu Komputer di Technische Universiteit Delft. Ia mengakui terjadi manipulasi fakta yang sesungguhnya.

“Saya mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah dirugikan atas tersebarnya informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi, kompetensi, dan prestasi saya,” tulis Dwi.

Dwi mengklarifikasi dirinya tak pernah menempuh studi ataupun memiliki gelar akademik yang berkaitan dengan kedirgantaraan (aerospace engineering) sebagaimana yang diungkap di media digital dan wawancara dengan televisi Indonesia.

Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kemristek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti memastikan Dwi memang merupakan salah satu peserta dalam program Visiting World Class Professor 2016 yang diselenggarakan Kemristek dan Dikti. Terpilihnya Dwi pada ajang itu didasarkan pada riwayat hidup, capaian akademis, dan faktor rekomendasi dari sesama ilmuwan ataupun elemen masyarakat lainnya.

“Saat itu Dwi mengaku dirinya merupakan associate professor di TU Delft Belanda dan siap berkolaborasi dengan akademisi dalam negeri,” kata Ghufron seraya menyayangkan perilaku Dwi yang seharusnya tidak dilakukan seorang ilmuwan.

Namun, ia menegaskan, kesalahan Dwi tak mengurangi makna positif kegiatan Visiting World Class Professor 2016. Peserta lainnya memiliki dedikasi dan integritas yang baik dalam dunia ilmu pengetahuan.(DNE/ELN)

Sumber: Kompas, 10 Oktober 2017

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum
Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023
Tiga Ilmuwan Penemu Quantum Dots Raih Nobel Kimia 2023
Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023
Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 November 2023 - 13:42 WIB

3 Ilmuwan Menang Nobel Kimia 2023 Berkat Penemuan Titik Kuantum

Senin, 13 November 2023 - 13:37 WIB

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 November 2023 - 05:01 WIB

Penghargaan Nobel Fisika: Para Peneliti Pionir, di antaranya Dua Orang Perancis, Dianugerahi Penghargaan Tahun 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:52 WIB

Dua Penemu Vaksin mRNA Raih Nobel Kedokteran 2023

Senin, 13 November 2023 - 04:42 WIB

Teliti Dinamika Elektron, Trio Ilmuwan Menang Hadiah Nobel Fisika

Berita Terbaru

Berita

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Senin, 13 Nov 2023 - 13:46 WIB

Berita

Profil Claudia Goldin, Sang Peraih Nobel Ekonomi 2023

Senin, 13 Nov 2023 - 13:37 WIB