Seekor katak spesies baru yang diberi nama Euphlyctis kalasgramensis memiliki kebiasaan unik. Berbeda dengan jenis katak lain, E kalasgramensis yang ditemukan di Banglades itu kawin sepanjang musim, bahkan saat musim dingin.
Hal itu terungkap dalam jurnal penelitian PLOS ONE, 4 Februari 2015. Pimpinan tim peneliti, M Sajid Ali Howlader, yang juga kandidat doktor biosains di University of Helsinksi, Finlandia, mengatakan, kesimpulan spesies baru diperoleh dari analisis genetika. Ia menjelaskan, katak itu awalnya ditemukan peneliti Jerman, JG Schneider (1799), sebagai E cyanophlycti. Namun dari analisis genetika, bentuk tubuh dan ukurannya menunjukkan katak itu berbeda dari E cyanophlycti. Uji genetika menunjukkan gen mitokondria E kalasgramensis berbeda 5,5 persen sampai 18 persen dari spesies katak lain dalam satu marga (genus). Katak berukuran 3,8 sentimeter itu mengonsumsi cacing, kepiting kecil, siput, dan berbagai jenis serangga. Hasil observasi menunjukkan katak betina lebih suka ”dirayu” sekelompok katak jantan daripada katak jantan sendirian. Saat katak betina siap kawin, dia akan melompat ke katak jantan untuk membuat kontak fisik dengan si pejantan pilihannya. Setelah itu, mereka akan kawin sepanjang tahun.
(LIVESCIENCE/ICH)
——————
Rekomendasi Baru Waktu Tidur
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidur terlalu singkat berisiko mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, dan penurunan produktivitas. Sebaliknya, terlalu lama tidur berisiko kena serangan jantung dan kematian dini. Karena itu, Yayasan Tidur Nasional (NSF) yang berpusat di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, mengeluarkan rekomendasi baru tentang jumlah waktu tidur yang seharusnya dimiliki tiap orang per hari. Bayi berusia 0-3 bulan sebaiknya tidur 14-17 jam sehari, bayi berumur 4-11 bulan seharusnya tidur 12-15 jam, dan anak usia 1-2 tahun harus tidur 11-14 jam. Selain itu, anak umur 3-5 tahun dianjurkan tidur 10-13 jam, anak usia 6-13 tahun disarankan tidur 9-11 jam, dan remaja usia 14-17 tahun dianjurkan tidur 8-10 jam. Adapun dewasa muda berumur 18-25 tahun dianjurkan tidur 7-9 jam, dewasa usia 26-64 tahun seharusnya tidur 7-9 jam, dan lansia berusia lebih dari 65 tahun diminta tidur 7-8 jam sehari. Rekomendasi itu dibuat berdasarkan 300 studi dampak kesehatan tidur pada 2004-2014. ”Rekomendasi ini bisa untuk mengatur jadwal tidur seseorang secara sehat,” kata pimpinan eksekutif tertinggi NSF David Cloud, Selasa (3/2). Namun rekomendasi itu belum tentu cocok kepada semua orang, khususnya yang cenderung tidur lebih pendek atau lebih lama tanpa ada masalah kesehatan. Mereka yang waktu tidurnya jauh dari rentang yang dianjurkan, kemungkinan membatasi waktu tidur atau ada masalah kesehatan serius. (LIVESCIENCE/MZW)
Sumber: 7 Februari 2015
Posted from WordPress for Android