ITS Bangun Purwarupa Penggerak Kereta Listrik Berkekuatan 150 Kilowatt

- Editor

Minggu, 10 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah melalui riset selama enam bulan, perekayasa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, akhirnya mampu menyelesaikan purwarupa sistem penggerak kereta listrik. Hasil riset anak negeri ini diserahkan kepada PT Industri Kereta Api (Persero) untuk dikembangkan dalam pembuatan kereta listrik.

KOMPAS/IQBAL BASYARI–Rektor ITS Joni Hermana menyalakan purwarupa penggerak kereta listrik yang diproduksi ITS, Jumat (8/3/2019) di Surabaya, Jawa Timur.

Penyerahan purwarupa sistem penggerak kereta listrik dilakukan oleh Rektor ITS Prof Joni Hermana kepada Direktur Teknologi dan Komersial PT INKA Agung Sedaju di Gedung Riset Mobil Listrik, ITS, Surabaya, Jumat (8/3/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Eksekutif Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif ITS Muhammad Nur Yuniarto mengatakan, purwarupa yang diselesaikan diklai mampu menghasilkan daya sekitar 150 Kilowatt (kW) hingga 300kW. Torsi maksimum yang dihasilkan mencapai 1.200 Newton Meter dan kecepatan 2200 putaran per menit dengan tegangan kerja 500 Voltage Direct Current atau arus searah.

“Jika dilihat dari daya yang dihasilkan, ini merupakan sistem penggerak terbesar yang pernah dibuat di Indonesia, bahkan lebih besar daripada yang pernah dibuat ITS sebelumnya yakni berdaya 100 kW,” ucap Nur.

Ketua Engineer Team ITS, Yoga Uta Nugraha, mengatakan, sistem penggerak ini terdiri dari motor listrik dan controller. Ada enam motor listrik dengan tipe Axial Brushless DC Motor dan dua controller di alat ini. Setiap tiga motor listrik dikendalikan oleh satu controller yang bisa deprogram sesuai keinginan agar mudah dalam menyesuaikan daya saat diterapkan pada kereta listrik.

“Sistem pendinginan yang digunakan adalah direct cooling on stator yang sangat bagus untuk menjaga suhu motor listrik. Ini sangat penting agar mesin tetap pada performa dan efisiensi terbaik,” kata Yoga.

KOMPAS/RYAN RINALDY–Direktur Eksekutif Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif ITS Muhammad Nur Yuniarto.

Dia mengatakan, pembuatan sistem penggerak kereta listrik membutuhkan waktu selama enam bulan. Proses pembuatan purwarupa ini sempat menghadapi kendala karena ada beberapa komponen yang tidak diproduksi oleh PUI-SKO ITS yang membuat mereka harus menunggu pembuatan komponen di pabrik.

Dalam kesempatan itu, Joni menyampaikan apresiasi kepada tim perekayasa ITS yang menunjukkan hasil kerja yang membanggakan. “Inovasi ini membuktikan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia mampu berinovasi dalam bidang teknologi tinggi. Saya berharap teknologi yang akan diimplementasikan oleh PT INKA ini akan benar-benar bermanfaat,” ujar Guru Besar Teknik Lingkungan ITS ini.

ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A–Presiden Joko Widodo menjajal motor listrik buatan dalam negeri Gesits seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terlibat proses produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Agung menuturkan, kerjasama antara ITS dan PT INKA dalam pembuatan sistem penggerak kereta listrik merupakan bentuk sinergi antara dunia industri dan pendidikan. Secara keilmuan, PT INKA mungkin tidak mampu menyelesaikan sistem penggerak tersebut. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk bekerjasama dengan ITS dalam menyelesaikan sistem ini.

“Melalui kerja sama riset ini diharapkan pengembangan produk dalam negeri, khususnya terkait dengan komponen-komponen kendaraan listrik, menjadi semakin handal dan teruji,” ujarnya.

Oleh IQBAL BASYARI

Sumber: Kompas, 8 Maret 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB