Inovasi Iptek Bidang Pangan 2018, Dari Jamur, Rebung, hingga Belatung untuk Makanan

- Editor

Selasa, 1 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilmuwan Indonesia tidak kalah dengan ilmuwan internasional dalam mengembangkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Berikut tiga inovasi iptek di bidang pangan yang dicuplik dari pemberitaan harian Kompas sepanjang 2018.

1. Makanan Bayi dari Jamur
Laboratorium Mikrobiologi Pangan Puslit Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sukses menjadikan tepung jamur tiram sebagai bahan pangan tambahan untuk es krim dan yoghurt. Selain dua produk ini, dalam setahun terakhir mereka telah mengembangkan tepung jamur tiram sebagai bahan tambahan untuk makanan pendamping air susu ibu (MPASI) bagi bayi. Selain menggunakan tepung jamur tiram, MPASI yang dikembangkan Ryan ini memakai tepung tempe, tepung beras, dan susu skim bubuk. Hasilnya berupa tepung bubur instan bernutrisi tinggi yang tinggal diseduh dengan air panas. Formulasi bubur instan berbahan jamur tersebut disesuaikan dengan standar nasional Indonesia atau SNI 01.7111.1-2005 tentang MPASI. LIPI berhasil membuat prototipe MPASI berbahan tepung jamur. (Ahmad Arif, harian Kompas, 2 April 2018)

2. Makanan dari Belatung
Belatung atau tempayak (maggot) dari lalat Hermetia illucens yang dikenal juga sebagai lalat prajurit hitam (black soldiers fly /BSF) dikembangkan menjadi sumber pangan manusia dan bahan baku kosmetik. Di Indonesia, budidaya belatung antara lain dirintis Melta Rini Fahmi, peneliti dari Balai Riset Budidaya Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan, sejak 2005. Ia meneliti untuk pakan ikan. Dari riset biokonversi limbah organik ini, Melta mendapat paten internasional pada 2009. Patennya dilindungi di 35 negara terkait produksi massal belatung kecil bagi pakan ikan hias. Paten nasionalnya mengenai pengolahan sampah organik untuk sumber pakan ikan dan pupuk tanaman. Tim peneliti belatung IPB juga mendalami budidaya lalat hingga jadi belatung. Teknik budidaya BSF dirintis IPB pada Desember 2017, bekerja sama dengan industri kecil Bio Cycle Indo untuk pembesaran belatung dan produksi telur. (Yuni Ikawati, harian Kompas, 11 Juni 2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

3. Rebung untuk Pendamping ASI
Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI yang berada di Subang, Jawa Barat, secara intensif mengembangkan sejumlah produk inovasi pangan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi. Salah satunya adalah iwung atau rebung (Bambusa bulgaris) sebagai penambah sumber energi bagi ibu setelah melahirkan dan sebagai produk yang memperlancar ASI. Pemanfaatan iwung atau rebung sebagai penambah sumber energi bagi ibu setelah melahirkan dan memperlancar ASI pada ibu menyusui sebenarnya merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan kaum ibu di daerah Jawa Barat, khususnya suku Sunda. Melalui proses riset, pemanfaatan iwung dibuktikan secara ilmiah. Pemanfaatan iwung masih tahap karakterisasi pembuktian antioksidan yang diduga mengandung laktogogum sebagai pelancar ASI. (Deonisia Arlinta, harian Kompas, 13 Agustus 2018).–SUBUR TJAHJONO

Sumber: Kompas, 29 Desember 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 11 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB