Digitalisasi di Indonesia membuat industri cloud computing (komputasi awan) dan web hosting (penyedia server) lokal bersinergi untuk menghadapi persaingan global. Mereka membentuk Asosiasi Cloud dan Hosting Indonesia atau ACHI sebagai wadah aspirasi dan melindungi industri dari kompetisi serta kepentingan yang beragam, baik dari dalam maupun luar negeri.
ACHI didirikan di DI Yogyakarta pada 10 Februari 2017 oleh Qwords, CBNCloud, Biznet Gio, Masterweb, Infinys, IDwebhost, dan Rumahweb. ACHI merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengembangkan industri komputasi awan dan penyedia server di Indonesia.
ASOSIASI CLOUD DAN HOSTING INDONESIA–Ketua Umum ACHI Rendy Maulana Akbar saat konferensi pers peluncuran #MenjadiACHI di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Komputasi awan merupakan penyimpanan data berbasis internet, sedangkan penyedia server adalah penyewaan server dan aplikasi atau peranti lunak untuk keperluan server laman daring.
Ketua Umum ACHI Rendy Maulana Akbar, Rabu (5/12/2018) di Jakarta, mengatakan, jumlah pelaku usaha langsung dalam sektor komputasi awan dan penyedia server di Indonesia cukup besar dan berkembang pesat.
”Tujuh perusahaan yang tergabung dalam ACHI telah menjangkau lebih dari 50 persen market share di Indonesia, baik dari sisi jumlah nama domain maupun pelanggan,” ucap Rendy.
Nilai pangsa pasar cloud di Indonesia mencapai Rp 33 triliun. Jumlahnya diproyeksikan terus meningkat seiring tingginya adopsi layanan oleh perusahaan rintisan bidang teknologi, usaha kecil dan menengah, dan skala besar (Kompas, 26/4/2018).
Survei Nielsen Consumer Media View 2017 di 11 kota di Indonesia menunjukkan, meski penetrasi televisi masih menguasai hingga 96 persen, penetrasi internet mengejar hingga 44 persen. Diikuti media luar ruang (53 persen), radio (37 persen), koran (7 persen), serta tabloid dan majalah (3 persen).
–(Kiri-Kanan): Ketua Umum ACHI Rendy Maulana Akbar, Sekretaris Jenderal ACHI Achmad Yahya Sjarifuddin, Dewan Penasihat ACHI Dondy Bappedyanto, dan Dewan Pengawas ACHI Yusuf Nurrachman di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Sekretaris Jenderal ACHI Achmad Yahya Sjarifuddin menyebutkan, masuknya beragam perusahaan komputasi awan dan penyedia server asing di Indonesia memicu perusahaan lokal untuk berbenah dalam menghadapi persaingan global.
”Tantangan sudah ada di depan mata. Perlu usaha solutif untuk semakin mempersiapkan anggota ACHI serta pelaku industri sejenis dalam menghadapi persaingan,” ujar Achmad.
ACHI juga meluncurkan kampanye #menjadiACHI untuk menyosialisasikan visi dan misi asosiasi. Visi dan misi itu adalah menciptakan kompetisi yang lebih sehat, melindungi konsumen, dan meningkatkan konten digital dalam negeri sebagai mitra pemerintah dalam mengawal regulasi serta menjadi sarana edukasi dan berbagi pengetahuan kepada anggota ataupun masyarakat luas.
”Kami berniat mendorong pengembangan dalam bidang teknologi dan sumber daya manusia dalam industri komputasi awan dan penyedia server,” ujar Achmad.
Informasi tentang ACHI dapat diperoleh di www.ach.id. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)–ADHI KUSUMAPUTRA
Sumber: Kompas, 5 Desember 2018