Indonesia Sabet Emas dan Perak di Ajang Olimpiade Biologi Internasional

- Editor

Senin, 22 Juli 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prestasi harum kembali ditorehkan pelajar Indonesia di dunia internasional. Kali ini para pelajar Indonesia berhasil merebut 1 emas dan 3 perak di olimpiade biologi internasional di Bern, Swiss.

Dalam rilis yang diterima detikcom dari Kedutaan Besar Swiss, Minggu (21/7/2013), adalah Rhogerry Deshyka dari SMA Pribadi Bandung yang berhasil merebut medali emas di olimpiade Biologi yang digelar pada 14-21 Juli 2013 itu.

Sedangkan tiga rekannya yang lain, yaitu Muhammad Farhan Maruli (SMAN 78 Jakarta, Kezia Stevanie Tanfriana (SMAK BPK Penabur Gading Serpong) dan Titis Setiyohadi (SMA GBBS Gemolong, Sragen) masing-masing berhasil merebut medali perak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keempat medali diraih berasal dari topik praktikum. 4 Topik praktikum yang membuat Indonesia meraih empat medali, yaitu:

1. Biologi Sel dan Molekuler dari Trypanosoma Brucei
2. Ekofisiologi Tumbuhan tentang Penentuan Kandungan Glukosa dari Arabidopsis serta Menentukan Hubungan antara Karakteristik Bunga dan Jenis Polinatornya
3. Etologi Evolusioner Berupa Perilaku Agresif dari Ikan Cupang Afrika,
4. Biosistematik untuk Menentukan 7 Spesies Mamalia Kecil Berdasarkan Identifikasi Tengkorak.

Hasil yang dicapai tim Indonesia pada Olimpiada Biologi ke-24 ini jauh lebih baik dari hasil tahun sebelumnya. Di atas kertas Indonesia menduduki peringkat ke-6 besama China, Jepang, dan Taiwan dari total 64 negara peserta.

Semua kegiatan tes yang berupa praktikum dan teori dilakukan di Universitas Bern, dimana Albert Einstein pernah menjadi sebagai salah satu tenaga pengajar. Dan di sana pula Einstein mengembangkan teori relativitasnya yang menghasilkan penghargaan Nobel.

Para juri pendamping umumnya berasal dari universitas?universitas terkemuka seperti University of Dresden (Jerman), Wagenigen University (Belanda), University of Aarhuis (Denmark), NTU dan NUS (Singapora), University of Tsukuba (Jepang), dan University of Purdue (USA).

Tim Indonesia yang berpartisipasi pada Olimpiade Biologi ini didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sedangkan Duta Besar Djoko Susilo pada acara buka puasa bersama di Wisma Duta memberikan dukungan sepenuhnya kepada tim muda Indonesia untuk terus berprestasi di tingkat dunia.

Ahmad Toriq – detikNews

Sumber: Detik.com, Minggu, 21/07/2013 17:28 WIB
———
Indonesia Raih Medali Emas di Olimpiade Biologi

Tim Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan tiga perak dalam ajang Olimpiade Biologi yang berlangsung di Bern, Swiss, dari tanggal 14 sampai 21 Juli 2013.

Dalam acara penutupan yang berlangsung di Gedung bersejarah, Kulturcasino yang berada d pusat kota Bern, Sabtu siang yang dihadiri sekitar 300 orang undangan wajah tim Indonesia penuh dengan senyum kemenangan, demikian Pensosbud KBRI Bern, Muhammad Budiman Wiriakusumah, Senin.

Dalam olimpiade biologi itu Rhogerry Deshyka dari SMA Pribadi Bandung merebut medali emas, sedangkan rekannya Muhammad Farhan Maruli dari SMAN 78 Jakarta dan Kezia Stevanie Tanfriana dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong serta Titis Setiyohadi dari SMA GBBS Gemolong, Sragen masing – masing berhasil merebut medali perak.

Hasil yang dicapai Tim Indonesia pada Olimpiada Biologi ke-24 ini jauh lebih bak dari hasil tahun sebelumnya dan di atas kertas Indonesia menduduki peringkat keenam bersama Cina, Jepang dan Taiwan dari total 64 negara peserta.

Para Juri pendamping umumnya berasal dari universitas-universitas terkemuka seperti University of Dresden di Jerman, Wagenigen University, Belanda, University of Aarhuis di Denmark, NTU dan NUS di Singapura, University of Tsukuba Jepang dan University of Purdue Amerika Serikat.

Tim Indonesia yang berpartisipasi pada Olimpiade Biologi ini didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sedangkan Dubes Djoko Susilo pada acara buka puasa bersama di Wisma Duta memberikan dukungan sepenuhnya kepada Tim Muda Indonesia untuk terus berprestasi di tingkat dunia, demikian Muhammad Budiman Wiriakusumah

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara

Sumber: Republika, Senin, 22 Juli 2013, 03:55 WIB
——–
Pelajar Indonesia Raih Emas di Olimpiade Biologi, Ini Reaksi Presiden SBY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan apresiasi atas prestasi siswa Indonesia dalam Olimpiade Biologi yang diselenggarakan di Swiss.

“Kabar membanggakan dari Swiss,” kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Senin.

Presiden menilai capaian tim olimpiade biologi internasional RI di Swiss sangat membanggakan.

“Tim olimpiade biologi internasional RI berhasil meraih satu medali emas dan tiga perak. Selamat anak-anakku,” kata Presiden.
Sebelumnya diberitakan tim Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan tiga perak dalam ajang Olimpiade Biologi yang berlangsung di Bern, Swiss, tanggal 14 – 21 Juli 2013.

Dalam acara penutupan yang berlangsung di Gedung bersejarah, Kulturcasino yang berada d pusat kota Bern, Sabtu siang yang dihadiri sekitar 300 orang undangan wajah tim Indonesia penuh dengan senyum kemenangan, demikian Pensosbud KBRI Bern, Muhammad Budiman Wiriakusumah kepada Antara, Senin.

Dalam olimpiade biologi itu Rhogerry Deshyka dari SMA Pribadi Bandung merebut medali emas, sedangkan rekannya Muhammad Farhan Maruli dari SMAN 78 Jakarta dan Kezia Stevanie Tanfriana dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong serta Titis Setiyohadi dari SMA GBBS Gemolong, Sragen, masing – masing berhasil merebut medali perak.

Hasil Tim Indonesia pada Olimpiada Biologi ke-24 ini jauh lebih bak dari yang dicapai tahun sebelumnya. Di atas kertas Indonesia menduduki peringkat keenam bersama China, Jepang dan Taiwan dari total 64 negara peserta.

Semua kegiatan tes yang berupa praktikum dan teori dilakukan di Universitas Bern, di mana Albert Einstein pernah menjadi salah satu tenaga pengajar. Dan di sana pula Einstein mengembangkan teori relativitas yang menghasilkan penghargaan Nobel.

Para siswa Indonesia secara gemilang berhasil mengerjakan empat topik praktikum yang pertama Biologi sel dan molekuler dari Trypanosoma brucei, kedua Ekofisiologi Tumbuhan tentang penentuan kandungan glukosa dari Arabidopsis serta menentukan hubungan antara karakteristik bunga dan jenis polinatornya.

Ketiga Etologi Evolusioner berupa perilaku agresif dari ikan cupang Afrika dan keempat Biosistematik untuk menentukan tujuh spesies Mamalia kecil berdasarkan identifikasi tengkorak.

Para Juri pendamping umumnya berasal dari universitas-universitas terkemuka seperti University of Dresden di Jerman, Wagenigen University, Belanda, University of Aarhuis di Denmark, NTU dan NUS di Singapura, University of Tsukuba Jepang dan University of Purdue Amerika Serikat.

Tim Indonesia yang berpartisipasi pada Olimpiade Biologi ini didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sedangkan Dubes Djoko Susilo pada acara buka puasa bersama di Wisma Duta memberikan dukungan sepenuhnya kepada Tim Muda Indonesia untuk terus berprestasi di tingkat dunia, demikian Muhammad Budiman Wiriakusumah.

Redaktur: Heri Ruslan

Sumber: Republika, Senin, 22 Juli 2013, 07:21 WIB
————–
Presiden apresiasi prestasi di Olimpiade Biologi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan apresiasi atas prestasi siswa Indonesia dalam Olimpiade Biologi yang diselenggarakan di Swiss.

“Kabar membanggakan dari Swiss,” kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Senin.

Presiden menilai capaian tim olimpiade biologi internasional RI di Swiss sangat membanggakan.

“Tim olimpiade biologi internasional RI berhasil meraih satu medali emas dan tiga perak. Selamat anak-anakku,” kata Presiden.

Sebelumnya diberitakan tim Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan tiga perak dalam ajang Olimpiade Biologi yang berlangsung di Bern, Swiss, tanggal 14 – 21 Juli 2013.

Dalam acara penutupan yang berlangsung di Gedung bersejarah, Kulturcasino yang berada d pusat kota Bern, Sabtu siang yang dihadiri sekitar 300 orang undangan wajah tim Indonesia penuh dengan senyum kemenangan, demikian Pensosbud KBRI Bern, Muhammad Budiman Wiriakusumah kepada Antara, Senin.

Dalam olimpiade biologi itu Rhogerry Deshyka dari SMA Pribadi Bandung merebut medali emas, sedangkan rekannya Muhammad Farhan Maruli dari SMAN 78 Jakarta dan Kezia Stevanie Tanfriana dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong serta Titis Setiyohadi dari SMA GBBS Gemolong, Sragen, masing-masing berhasil merebut medali perak.

Hasil Tim Indonesia pada Olimpiada Biologi ke-24 ini jauh lebih bak dari yang dicapai tahun sebelumnya. Di atas kertas Indonesia menduduki peringkat keenam bersama China, Jepang dan Taiwan dari total 64 negara peserta.

Editor: Fitri Supratiwi
Pewarta: Panca Hari Prabowo

Sumber: Antara, Senin, 22 Juli 2013 06:41 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB