Indonesia Juara Kompetisi Daya Ingat

- Editor

Kamis, 19 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Qonita (16), asal Kutai Timur, Kalimantan Timur, menjuarai Kompetisi Daya Ingat di Singapura untuk kategori remaja, Sabtu (14/3). Untuk kategori yang sama, Yudha Hasya, asal Jakarta, merebut peringkat ketiga. Kompetisi daya ingat tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori anak-anak, remaja, dan dewasa.

Dalam ajang itu, dipertandingkan 10 nomor disiplin daya ingat antara lain mengingat wajah dan nama, angka acak, urutan kata, gambar abstrak, kejadian dan tahun, dan urutan kartu remi yang dikocok. Menurut Yudi Lesmana, Grandmaster of Memory, pendiri dan Kepala Indonesia Memory Sports Association, kompetisi daya ingat itu merupakan yang pertama kali. Indonesia mengirimkan tim yang terdiri dari 4 dewasa, 5 remaja, dan 3 anak-anak. “Kompetisi ini menjelang kualifikasi Kejuaraan Dunia Daya Ingat di Tiongkok, Desember 2015 nanti,” kata Yudi dalam siaran persnya, Selasa kemarin. (*/NAW)
———————–
Korea Jadi Tamu Kehormatan IIBF

Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menandatangani nota kesepahaman dengan Korean Cultural Center Indonesia, Selasa (17/3), di Jakarta. Penandatanganan itu sebagai bentuk kerja sama dalam menyelenggarakan Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) 2015. Korea Selatan didaulat sebagai tamu kehormatan dalam IIBF yang akan diselenggarakan pada 2-6 September 2015 di Jakarta Convention Center tersebut. “Ini menjadi agenda tahunan para pegiat dan pencinta literasi,” ujar Ketua Umum Ikapi Lucya Andam Dewi. “Creation and Inspiration” menjadi tema dalam penyelenggaraan IIBF tahun ini. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Korean Cultural Center Indonesia Rezky Seokgi Kim mengatakan, menjadi tamu kehormatan ialah momentum bagi Korea untuk mengenal lebih dekat masyarakat Indonesia. “Kami akan memperkenalkan khazanah literatur, penulis, seni, dan budaya,” ujar Rezky. (B02)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Maret 2015, di halaman 12 dengan judul “Langkan”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB