Penyebaran AIDS di dunia ditargetkan berakhir pada tahun 2030. Karena itu, negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia harus menempatkan intervensi bagi HIV sebagai prioritas.
Direktur WHO Regional Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh menyampaikan hal itu, dalam siaran pers Peringatan Hari AIDS Sedunia, Senin (30/11). Untuk mengakhiri penyebaran AIDS, perlu investasi berupa penganggaran memadai di tiap negara. Dukungan masyarakat, termasuk dana, harus berkelanjutan berskala lebih besar.
Menurut Khetrapal Singh, pengendalian HIV harus menjadi agenda pembangunan kesehatan. Mereka yang positif HIV melalui pemeriksaan berbasis masyarakat segera diterapi. Mereka yang teridentifikasi negatif, tetapi berisiko tinggi bisa diperiksa ulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Stigma, diskriminasi, dan peraturan jadi halangan. Kita harus memperkuat upaya mencapai hasil akhir, tak ada lagi kasus AIDS baru di Asia Tenggara tahun 2030,” ujarnya.
Target mengakhiri AIDS di tahun 2030 sejalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Dalam SDG, jumlah kasus baru HIV/AIDS ditargetkan turun 25 persen pada 2020, memastikan 90 persen mereka yang terinfeksi HIV teridentifikasi, dan 90 persen mereka yang diterapi dengan antiretroviral (ARV) pada tes darah tak tampak lagi virus HIV.
Sejauh ini, dunia memperlambat penyebaran HIV. Sejak 2009, infeksi baru turun 35 persen dan mereka yang meninggal karena AIDS turun 24 persen. Di Asia Tenggara, infeksi baru turun 32 persen pada 2000-2014, hampir 1,3 juta orang diterapi ARV.
Hapus stigma
Hari AIDS Sedunia diperingati di sejumlah daerah, kemarin. Rumah Cemara, lembaga pendampingan pencandu dan orang dengan HIV/AIDS, menggelar Festival Sepak Bola Anak di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/12). Itu puncak pelatihan sepak bola bagi 60 orang di Rumah Cemara demi menekan stigma pada orang dengan HIV/AIDS.
“Mereka yang dilatih dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga perwakilan dari waria dan gay. Mereka mendapat teknik pelatihan sepak bola, dan juga informasi pencegahan penularan HIV,” ucap Koordinator Acara Rizki Kurniawan.
Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Hari AIDS ditandai dengan pembagian kondom bagi sopir bus di jalur pantai utara Jawa oleh Komisi Penanggulangan AIDS bersama Pemerintah Kabupaten Brebes. Di Kabupaten Tegal, aktivis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia setempat dan lembaga swadaya masyarakat peduli HIV/AIDS membagikan kondom kepada penghuni lokalisasi di daerah tersebut. (ADH/CHE/ WIE/AYS)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Desember 2015, di halaman 14 dengan judul “Akhiri Epidemi Tahun 2030”.