Great Lakes Pun Terancam Spesies Invasif

- Editor

Selasa, 3 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spesies invasif mengancam sejumlah danau di Indonesia. Great Lakes (Danau-danau Besar) di belahan Benua Amerika bagian utara pun tak luput dari ancaman itu. Kerentanan Great Lakes disimulasikan para peneliti di McGill University, Amerika Serikat. Mereka memprediksi, 50 tahun mendatang, dari sisi keanekaragaman hayati, danau itu bakal didominasi spesies invasif.


Untuk menghindari atau minimal mengurangi dampaknya, mereka merekomendasikan sejumlah regulasi. Dua abad silam, sekitar 180 spesies non-endemis tercatat berada di Great Lakes dan sungai-sungai yang bermuara ke dalamnya. Sekitar 20 persen dari spesies itu, termasuk jenis udang pembunuh, dikategorikan sebagai jenis yang membahayakan dari sisi ekologi dan perikanan. Great Lakes memiliki berbagai jenis spesies yang menjadi biodiversitas asli dan menopang sektor perikanan yang bernilai jutaan dollar AS. Rekomendasi yang ditulis dalam Journal of Great Lakes Research itu antara lain agar diberlakukan peraturan yang efektif, seperti lalu lintas kapal, yang dimuat Sciencedaily, Kamis (29/1). Tahun 2006-2008 diterapkan aturan yang mengharuskan kapal-kapal menguras air pemberat/pengimbang (water ballast) dari air tawar ke air laut sebelum memasuki St Lawrence Seaway. Dengan demikian, tak ada hewan yang bisa hidup dan berkembang biak di dalam tangki kapal. (Sciencedaily/ICH)

—————————————————————————

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rakyat AS Pertimbangkan Faktor Perubahan Iklim

Sebagian rakyat Amerika Serikat, partisipan jajak pendapat melalui telepon, menyatakan dukungan mereka agar pemerintah mengambil tindakan menghadapi dampak pemanasan global. Mereka juga akan menjadikan faktor perlindungan lingkungan untuk memilih para kandidat calon pemimpin, termasuk pemilihan presiden tahun 2016. Jajak pendapat melalui telepon itu dilakukan The New York Times, Universitas Stanford, dan kelompok peneliti lingkungan nonpartisan Resources for the Future dengan menyurvei 1.006 orang dewasa di semua negara bagian, 7-22 Januari 2015, yang dipublikasikan di Livescience, Jumat (30/1). Partisipan menjawab sejumlah pertanyaan terkait dengan perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia. Hasilnya, 60 persen lebih yang disurvei menilai langkah pemerintah membatasi emisi gas rumah kaca dan pendapat mengenai perubahan iklim akan memengaruhi pilihan warga. Delapan dari sepuluh orang AS berpikir, perubahan iklim terkait ulah manusia. Pendapat itu berbeda dengan situasi politik di AS, yaitu Pemerintah AS cenderung menolak diikat global mengurangi emisi gas rumah kaca. Alasannya, mengganggu pertumbuhan ekonomi. (LIVESCIENCE/GSA)

Sumber: Kompas, 3 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB