Pada tahun kedua rencana implementasi 5G di Indonesia, Indosat Ooredoo ikut menjajal teknologi ini. Sebelumnya, Telkomsel dan XL juga telah menguji coba teknologi baru ini.
Teknologi 5G atau Fifth Generation merupakan standar telekomunikasi seluler yang melebihi 4G. Berdasarkan rencana implementasi 5G di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia, lelang pita 5G baru bisa dilakukan pada tahun 2022. Lalu akan dilakukan peluncuran layanan broadband.
SITA NURAZMI MAKHRUFAH UNTUK KOMPAS–Direktur Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemkominfo, Denny Setiawan melihat uji coba 5G yang diadakan Indosat Ooredoo, Kamis (22/11/2018), Jakarta Pusat. Pameran ini berlangsung hingga Jumat (23/11/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tahun 2022 mungkin 5G baru bisa dirilis. Tetapi, kalau harmonisasi antarinstansi berjalan dengan baik mungkin bisa lebih cepat,” kata Direktur Penataan Sumber Daya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemkominfo, Denny Setiawan.
Walau belum diluncurkan, pada tahun 2017 perusahaan operator telekomunikasi PT XL Axiata melakukan uji coba 5G dalam ruangan dengan pita frekuensi 15 Gigahertz (GHz). Di tahun yang sama, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) juga menguji di dalam ruangan dengan menggunakan pita 72 GHz.
Pada tahun 2018, Telkomsel kembali menguji coba teknologi 5G di dalam ruangan maupun di luar ruangan saat Asian Games. Perusahaan ini mengimplementasikan 5G pada robot, permainan elektronik, hingga bus yang tidak menggunakan sopir.
Pada tahun yang sama, untuk kali keduanya, XL juga kembali menguji coba 5G. Pada percobaan keduanya, XL juga melakukannya di luar ruangan dengan menggunakan pita 28 GHz.
Sementara itu, Indosat Ooredoo menyusul ikut menjajal teknologi 5G bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-51, Kamis (22/11/2018). Perusahaan ini menguji coba 5G pada frekuensi 28 GHz dan frekuensi 800 MHz. Bekerjasama dengan Ericsson, Indosat melakujan uji coba pengalaman 5G melalui 3D-AR (Augmented Reality).
SITA NURAZMI MAKHRUFAH UNTUK KOMPAS–Indosar Ooredoo bekerjasama dengan Ericsson membuat uji coba pengalaman 5G melalui 3D-AR (Augmented Reality). Pengunjung diajak melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat nyata dengan menggunakan kaca mata virtual reality, Kamis (22/11/2018) di Jakarta Pusat.
Pada demo 3D-AR, pengunjung diajak melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat nyata dengan menggunakan kaca mata virtual reality. Kecepatan jaringan membuat pergerakan virtual terlihat nyata. Teknologi ini diprediksi Indosat dapat digunakan untuk kuliah jarak jauh, perawatan kesehatan, ritel, dan lainnya.
Selain 3D-AR, Indosat juga memerkan 5G Test Bed, 5G Deployment Considerations, dan Connected Drones. Rangkaian uji coba dan pameran teknologi 5G ini berlangsung pada 22-23 November 2018 di Kantor Pusat Indosat Ooredoo, Jakarta Pusat.
Kecepatan jaringan 5G pada uji coba Indosat tercatat 22 gigabita (Gbps) per sekon. Ini jauh lebih cepat dari teknologi 4G yang tercatat hanya menghasilkan kecepatan jaringan 0,09 Gbps.
Selain itu, 5G memiliki latensi jaringan internet super low latency yang memiliki kekuatan 1 milisekon (ms). Sementara 4G saat ini memiliki latensi jaringan internet lebih dari 20 ms.–ADHI KUSUMAPUTRA
Sumber: Kompas, 23 November 2018
“Uji coba 5G ini merupakan wujud kesiapan kami menghadirkan jaringan berkualitas video yang kompetitif bagi pelanggan di era komunikasi data saat ini,” kata President Director dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo, Chris Kenter. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)