Gempa bermagnitudo M 6,1 terjadi di Pegunungan Bintang, Papua pada Minggu (16/12) pukul 18.42 WIT. Belum ada laporan kerusakan dan korban akibat gempa yang dikategorikan berkekuatan menengah ini.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, episenter gempa terletak di darat pada koordinat 3,97 Lintang Selatan dan 140,35 Bujur Timur atau 57 kilometer arah timur laut Kota Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini menengah akibat adanya deformasi dasar lempeng di bawah Jaya Wijaya. Sedangkan mekanisme pergerakannya sesar turun (normal fault),” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan Peta Tingkat Guncangan BMKG, gempa dirasakan di daerah Keerom III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI), di Wamena III-IV MMI, di Jayapura II-III MMI, di Sentani II-III MMI, di Merauke II MMI, dan di Nabire II MMI.
–Gemp M 6,1 melanda Papua pada Minggu (17/12). Guncangan terkuat dirasakan di Keerom. Sumber: BMKG, 2018
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa dirasakan kuat selama 3-4 detik di wilayah Keerom sehingga membuat masyarakat keluar dari bangunan atau rumah. Namun, berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua, sejauh ini tidak ada data kerusakan bangunan atau pun korban.
Wilayah pegunungan di tengah-tengah Papua ini telah diidentifikasi memiliki sejumlah sesar aktif dan berulangkali dilanda gempa besar. Misalnya, pada 6 April 2013, gempa bermagnitudo 7,3 terjadi di Sesar Pegunungan Tengah yang menewaskan dua orang. Gempa juga pernah terjadi di kawasan ini pada 1926 bermagnitudo 7,9 dan 1971 dengan magnitudo 8,1.–AHMAD ARIF
Sumber: Kompas, 16 Desember 2018