Formulasi Pakan Mandiri Bersertifikat Dikenalkan

- Editor

Rabu, 4 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pakan ikan telah mampu dibuat para petambak secara mandiri dengan bahan baku lokal dan memenuhi standar nasional. Pembuat formula pakan itu telah bersertifikat. Mutu produk buatan dalam negeri itu dinilai mampu bersaing dengan produk impor.


Pakar teknologi pakan dan nutrisi ikan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mas Tri Djoko Sunarno, menjelaskan hal itu dalam kunjungan ke pabrik pakan ”Mutiara Tani Kampar”, Selasa (3/2), di Desa Sawah Baru, Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar, Riau.

Pengenalan teknologi pembuatan pakan ikan itu untuk mengatasi ketergantungan para petambak pada produk impor. Sekitar 70 persen biaya total budidaya ikan air tawar untuk pembelian pakan, terutama tepung ikan dan tepung bungkil kedelai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahan baku pakan yang dikembangkan di Balitbang Budidaya Air Tawar KKP, lanjut Tri Djoko, terdiri dari 8-21 jenis bahan baku sebagai sumber protein, perekat, vitamin, mineral, dan minyak ikan. Penerapannya disesuaikan ketersediaan bahan baku tiap daerah. Teknologi pembuatan pakan itu sejak 2010 dikenalkan di dua kabupaten yakni Gunung Kidul, DI Yogyakarta, untuk ikan lele; dan Kampar, Riau, untuk ikan patin.

4481124381_222a9b6590Di Kecamatan Kampar Timur, menurut Kepala Dinas Perikanan Kampar Usman Amin, formula pakan tradisional hanya tepung ikan dan dedak. Formula pakan meliputi 9 bahan baku. Selain tepung ikan dan dedak yang berkontribusi 75 persen dari bobot total pakan, ditambahkan tepung kedelai, jagung, terigu, tepung bungkil kelapa sawit, kalsium, vitamin, dan mineral. Bungkil kelapa sawit adalah produk samping atau limbah, sedangkan minyak ikan dari olahan limbah pengolahan ikan patin.

Dengan pemberian formula pakan itu, bisa dihasilkan ikan hingga bobot 25 kilogram per meter persegi. Kini baru dua formulator pakan ikan di Indonesia yang mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Komite Akreditasi Nasional. ”Menurut kajian, mutu pakan dipengaruhi formulasi pakan (45 persen), proses pembuatannya (30 persen), dan kualitas bahan baku (25 persen),” kata Tri Djoko. (YUN)

Sumber: Kompas, 4 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB