Efek Fenilalanin bagi Kesehatan

- Editor

Senin, 26 Desember 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TENTU Anda semua tahu dan pernah makan atau sekadar mencicipi makanan ringan (snack) yang sering muncul di iklan televisi. Anak-anak sangat menyukai makanan ringan tersebut.

Saat Anda membeli makanan ringan tersebut, entah untuk Anda konsumsi sendiri atau untuk dikonsumsi oleh anak-anak Anda, pernahkah Anda membaca tulisan-tulisan yang ada pada bungkusnya? Tidak jarang, Anda akan menjumpai tulisan yang kurang lebih isinya seperti berikut: ”Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk penderita fenilketonuria / fenilketonurik.”

Bagi Anda yang sudah terbiasa dengan istilah-istilah dalam ilmu kimia, tentu Anda tidak mengizinkan anak-anak Anda dan orang-orang yang Anda sayangi untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Namun bagi Anda yang tidak mengetahui istilah-istilah tersebut, pernahkah Anda bertanya-tanya sebenarnya apa yang dimaksud dengan fenilalanin, fenilketonuria, dan fenilketonurik? Apakah benar fenilalanin hanya membawa kerugian bagi kesehatan tubuh? Apa akibatnya bagi tubuh bila mengkonsumsi fenilalanin secara berlebihan? Apa jadinya bila tubuh kekurangan fenilalanin?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fenilalanin merupakan suatu asam amino penting yang banyak terdapat pada makanan. Dengan rumus kimia C9H11NO2, fenilalanin termasuk dalam asam amino aromatik yang memiliki cincin benzena. Fenilalanin memiliki nama kimia asam 2 – amino – 3 – fenil – propanoat. Fenilalanin merupakan asam amino yang penting karena fenilalanin bersama dengan taurin dan triptofan, merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan pada sistem saraf otak (neurotransmitter).

Fenilalanin tidak selalu merugikan kesehatan tubuh. Dalam keadaan normal, fenilalanin akan diubah menjadi tirosin oleh tubuh. Tirosin juga merupakan suatu asam amino penting bagi tubuh. Tirosin dibutuhkan oleh tubuh terutama dalam proses sintesis protein dan beberapa zat kimiawi dalam otak, seperti L-Dopa, adrenalin, noradrenalin, dan hormon tiroid. Oleh karena hormon noradrenalin dapat membawa efek psikologis seperti depresi, maka fenilalanin telah tersedia dan dapat digunakan untuk mengatasi kemungkinan depresi tersebut.

Apabila tubuh kekurangan fenilalanin, maka tubuh akan bereaksi dengan gejala-gejala antara lain kurang bersemangat, tingkat kewaspadaan menurun, sering terlihat bingung, nafsu makan menurun, sulit dalam mengingat, dan depresi.

Meskipun terlihat sangat bermanfaat dan penting bagi tubuh, namun asupan fenilalanin yang berlebihan juga tidak dianjurkan, terutama bagi para penderita fenilketonuria (PKU). Fenilketonuria atau fenilketonurik adalah kelainan metabolisme yang terjadi akibat tubuh kekurangan enzim Fenilalanin Hidroksilase. Enzim Fenilalanin Hidroksilase berguna untuk mengubah fenilalanin menjadi tirosin.

Penderita fenilketonuria sangat jarang dijumpai. Penyakit ini tidak pernah dijumpai di Indonesia, tetapi dijumpai pada orang kulit putih, itu pun kejadiannya hanya satu penderita tiap 15.000 orang. Meskipun demikian, kelainan tersebut sangat berbahaya karena apabila fenilalanin tidak dapat diubah menjadi tirosin, maka fenilalanin akan tertimbun dan berkumpul dalam darah. Timbunan tersebut akan berubah menjadi fenilketon yang dapat dideteksi melalui urin.

Timbunan fenilalanin dalam darah bersifat racun bagi tubuh manusia. Jika dibiarkan, timbunan tersebut akan mencapai otak dan dapat mengakibatkan fungsi mental menurun secara drastis. Meskipun demikian, PKU merupakan salah satu dari beberapa penyakit genetis yang dapat dikendalikan melalui diet.

Para penderita PKU dilarang mengkonsumsi makanan dan / atau minuman yang memiliki kadar fenilalanin tinggi dan menggantinya dengan suplemen tirosin dengan tujuan agar otak dapat berkembang secara optimal. Karena penyakit PKU dapat diwariskan secara genetis, maka bayi baru lahir yang diduga dan / atau terbukti menderita PKU harus segera ditangani dalam tiga minggu pertama setelah kelahiran. Apabila terlambat, maka besar kemungkinan bayi tersebut akan menderita keterbelakangan mental.

Aspartam

Fenilalanin terkandung dalam aspartam. Aspartam adalah pemanis sintetik / pemanis buatan non-karbohidrat. Aspartam, yang memiliki rumus kimia C14H18N2O5, ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte. Aspartam sesungguhnya merupakan hasil percobaan James yang gagal.

Sejak penggunaannya disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration, AS) pada 1981, aspartam telah digunakan dalam hampir 6.000 produk makanan, minuman, dan obat-obatan di lebih dari 100 negara seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Aspartam banyak digunakan dalam permen dan minuman soda.

Sebagai pemanis buatan, aspartam hampir tidak mempunyai nilai gizi. Kandungan energi yang dimiliki aspartam sangat rendah, yaitu 4 kalori tiap 1 gram, padahal untuk tiap penggunaannya hanya dibutuhkan sekitar 0.25 gram saja.

Selain FDA, beberapa lembaga di Amerika Serikat seperti The Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA), Americam Medical Association (AMA), dan The American Council On Sience and Health (ACSH) menyatakan bahwa aspartam merupakan bahan makanan yang aman untuk kesehatan. Aspartam telah dinyatakan aman digunakan baik untuk penderita kencing manis (DM), wanita hamil, wanita menyusui, bahkan anak-anak. Hanya ada satu pengecualian, yaitu untuk penderita penyakit PKU.

Penelitian besar yang dilakukan pada manusia menjelaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa minuman soda yang mengandung aspartam dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Aspartam dapat diurai oleh tubuh menjadi dua asam amino penyusunnya, yaitu asam amino asam aspartat dan asam amino esensial fenilalanin. Kedua jenis asam amino tersebut secara alami terkandung dalam berbagai makanan berprotein, seperti daging, biji-bijian, dan susu.

Kelemahan aspartam adalah tidak tahan terhadap suhu tinggi. Pada suhu tinggi, aspartam terurai menjadi senyawa yang disebut diketopiperazin. Senyawa tersebut tidak berbahaya bagi tubuh, hanya saja rasanya tidak lagi manis. Karena itu, aspartam tidak digunakan sebagai pemanis pada kue. Aspartam hanya dapat digunakan pada minuman, es krim, dan yoghurt yang proses pengolahannya tidak melibatkan suhu yang terlalu tinggi.(Boby Gunarso Wiminto-24)

Sumber: Suara Merdeka, 26 Desember 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB